Wijaya Karya (WIKA) Berupaya Perpanjang Jatuh Tempo Obligasi dan Sukuk 
1
1

Wijaya Karya (WIKA) Berupaya Perpanjang Jatuh Tempo Obligasi dan Sukuk 

Gedung PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). | Foto: ist

Media Asuransi, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) diketahui tengah berupaya untuk mendapatkan persetujuan dari pemegang obligasi dan sukuk untuk memperpanjang jatuh tempo surat utang tersebut.

Dikutip dari keterangan resmi Pefindo, Rabu, 24 Januari 2024, WIKA memiliki Obligasi Berkelanjutan I/2021 Tahap II Seri A senilai Rp495 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I/2021 Tahap II Seri A senilai Rp134,3 miliar yang akan jatuh tempo pada 3 Maret 2024.

“Perusahaan sedang berupaya mendapatkan persetujuan dari pemegang obligasi dan sukuk untuk memperpanjang jatuh tempo surat utang tersebut, yang diharapkan akan difinalisasi dalam waktu dekat,” tulis Pefindo.

|Baca juga: Peringkat Sukuk Diturunkan, Ini Penjelasan Manajemen Wijaya Karya (WIKA)

Peringkat WIKA adalah idSD, sementara obligasi dan sukuk yang akan jatuh tempo diperingkat idCCC dan idCCC(sy), yang terakhir ditetapkan pada 9 Januari 2024.

Didirikan pada tahun 1961, WIKA merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di bidang konstruksi di Indonesia. Perusahaan mencakup segmen investasi, realti & properti, infrastruktur & gedung, energi & industrial plant, dan industri. Per 30 September 2023, pemegang sahamnya adalah Pemerintah Indonesia (65,05%) dan publik (34,95%).

 

Ajukan Suntikan Modal

Dalam keterbukaan informasi di BEI, manajemen WIKA menyampaikan prospektus untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu II (PMHMETD II) kepada para pemegang saham.

Dalam aksi korporasi ini, perseroan akan menawarkan sebanyak-banyak 92,24 miliar lembar saham baru Seri B dengan nilai nominal Rp100. Bagi pemegang saham yang tidak mengeksekusi haknya, akan terkena dilusi sampai dengan maksimal 91,14%.

Manajemen WIKA menargetkan dapat mendapatkan pernyataan pendaftaran HMETD pada 5 Maret 2024 sehingga dapat dilaksanakan pada 15 Maret 2024. Dana hasil PMHMETD II setelah dikurangi biaya-biaya emis yaitu sebesar Rp6 triliun melalui PMN akan digunakan untuk modal kerja penyelesaian Proyek Strategi Nasional (PSN) dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Sementara itu sisanya akan digunakan untuk modal kerja proyek perseroan dan atau refinancing.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Embedded Insurance Diperkirakan Tumbuh di 2024
Next Post Kembangkan Inovasi Baru, Ansel Insurtech Dapatkan Dana Segar US$20 juta
toto Malukutoto login toto macau toto 4d ilmu bet slot maxwin MALUKU TOTO situs toto Malukutoto login Maluku toto cancertoto depo 5k ilmu bet slot gacor slot gacor hari ini malukutoto
maluku toto toto Malukutoto Malukutoto CANCER TOTO situs slot cancertoto toto toto toto slot gacor cancertoto
situs toto SLOT GACOR SLOT GACOR HARI INI situs toto
cancer toto malukutoto Maluku toto cancer toto CANCERTOTO ilmubet toto cancertoto maluku toto slot gacor slot gacor cancer toto malukutoto situs depo 5k situs toto cancertoto cancertoto cancertoto toto toto toto 4d 4d 4d
slot gacor slot gacor slot gacor slot slot slot slot gacor hari ini slot gacor hari ini slot gacor hari ini situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot slot slot slot slot gaocr slot gaocr slot gacor

Member Login

or