Media Asuransi, JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar mengungkapkan tidak sedikit masyarakat yang menganggap sama antara DPR RI dengan DPRD. Sehingga ketika ada perilaku yang tidak baik dari anggota DPRD maka masyarakat langsung menganggapnya itu dilakukan oleh DPR RI.
“Tadi sempat dipaparkan hasil penelitian yang dilakukan Pak Kuntho, seorang Pakar Komunikasi Politik dari Unpad. Masih tingginya stigma negatif di masyarakat atas DPR RI salah satunya disebabkan karena banyaknya pemikiran masyarakat bahwa DPR itu ya DPR RI, meskipun yang dimaksud DPRD,” ujar Indra, dikutip dari laman resmi DPR, Rabu, 14 Februari 2024.
“Sehingga ketika ada perilaku buruk dari anggota DPRD maka masyarakat menyebutnya sebagai perilaku DPR RI,” tambahnya.
|Baca: Pertamina Geothermal Energy Tunjuk Yurizki Rio Sebagai Direktur Keuangan
Oleh karenanya, menurut Indra, perlu ditingkatkan edukasi atau pendidikan politik kepada masyarakat. Ketika berbicara tentang DPR, terlebih jika terjadi perilaku negatif, narasi yang terbangun tidak selalu DPR RI. Melainkan bisa terjadi atau dilakukan oleh DPRD di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Pakar Komunikasi Politik Unpad Kuntho Adi Wibowo memberi contoh saat anggota DRPD DKI Jakarta yang tertangkap kamera ‘bermain judi online‘ saat rapat. Narasi yang terbangun di masyarakat itu dilakukan oleh anggota DPR RI.
Hal itu tentu sangat merugikan lembaga DPR RI secara keseluruhan. Sehingga hal tersebut berdampak pada tingginya stigma negatif di masyarakat terhadap DPR RI. Pada akhirnya juga memengaruhi tingkat kepercayaan publik kepada instansi DPR RI.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News