Media Asuransi, JAKARTA – Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang-deok, didampingi Ketua Bidang Pelaksanaan Penataan Kawasan Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN, Didiet Arief Akhdiat mengunjungi kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis, 20 Juli 2023. Dubes Korea Selatan hadir bersama 7 delegasi yang terdiri dari tim kedutaan, delegasi K-Water, dan para delegasi bisnis asal Korea Selatan.
Didiet menjelaskan bahwa kunjungan Dubes Korea Selatan sebagai bentuk kesiapan untuk menjalin kerja sama dalam pembangunan di IKN. “Ingin melihat sampai sejauh mana pembangunan Ibu Kota Nusantara. Supaya nanti ketika ada kunjungan selanjutnya dari pimpinan Korea Selatan, mereka sudah mendapatkan gambaran besar mengenai IKN dan progresnya,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 21 Juli 2023.
|Baca juga: Anggota Komisi VII DPR RI Tegas Tolak Rencana Pertamina Bangun Resort di IKN
Rombongan berkesempatan mengunjungi Bendungan Sepaku Semoi dan meninjau progress pembangunan yang telah mencapai 92,77 persen. Sekaligus melihat lahan IPA yang didanai oleh hibah pemerintah Korea Selatan yang saat ini sedang proses DED dan diperkirakan selesai Desember tahun 2023.
Selanjutnya, rombongan menuju Titik Nol dan Menara Pandang Jalan Sumbu Kebangsaan Barat untuk melihat progres pembangunan Istana Presiden, lapangan upacara, hingga kantor kementerian koordinator.
Duta Besar Lee berharap, pengembangan Ibu Kota Nusantara dapat berjalan dengan sukses dan lancar. “Korea Selatan mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara. Kami berharap pembangunannya dapat berjalan dengan sukses,” harapnya.
Sebelumnya, Indonesia dan Korea Selatan telah memiliki nota kesepahaman tentang Kerja Sama Teknis Pemindahan dan Pembangunan IKN yang akan menjadi landasan mekanisme bilateral, serta dasar bagi perusahaan Korea Selatan untuk secara aktif berkontribusi dalam bekerja sama membangun IKN. Salah satunya, pembangunan sistem penyediaan air bersih untuk IKN dengan kapasitas 350 liter/detik.
“Kita sudah mulai kerja sama dengan Korea Selatan di sektor air bersih. Pembiayaannya dari APBN, namun desainnya dari Korea Selatan. Harapannya mungkin ke depan akan ada bantuan terkait dengan teknis air limbah, persampahan, dan bisa juga mengenai jalan,” tegas Didiet.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News