Media Asuransi, JAKARTA – The Institute of Chartered Accountants of England and Wales (ICAEW), menyelenggarakan acara tahunan ICAEW China and South-East Asia Business Challenge pada tanggal 13 Mei 2023 di Vietnam.
Kompetisi ini diikuti oleh 10 tim dari universitas terkemuka di China, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Vietnam yang berkompetisi untuk memperebutkan gelar Regional Grand Championship, yang pada akhirnya dimenangkan oleh tim Gelora dari Indonesia.
Didukung oleh Deloitte, kompetisi regional ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk merasakan pengalaman kerja di dunia bisnis dan keuangan, sebagaimana mereka berperan menjadi penasihat bisnis yang dihadapkan pada berbagai tantangan bisnis di dunia kerja dengan menawarkan solusi praktisi.
Kompetisi ICAEW China & South-East Asia Business Challenge telah berlangsung sebanyak tujuh kali, dan kali ini kompetisi diadakan di Ho Chi Minh City, Vietnam, dengan melanjutkan tradisi tahunan dari kompetisi yaitu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mencicipi pengalaman nyata di dunia kerja, bisnis, dan keuangan.
|Baca juga: Kepailitan Bisnis Global Diperkirakan Akan Meningkat di Tahun 2023 dan 2024
Kompetisi tahun ini mempertemukan 10 tim finalis yang sebelumnya telah memenangkan kompetisi tingkat nasional dan babak pra-seleksi yang ketat di awal tahun. Seluruh tim telah diuji berdasarkan pengetahuan komersial, bakat bisnis dan kompetensi mereka sebelum akhirnya terpilih sebagai finalis dari ratusan tim lainnya dari lima universitas terkemuka di lima negara.
Di ajang ini, Indonesia mengirimkan dua tim perwakilan dan satu wakil untuk All Star tim yang anggotanya terdiri dari satu utusan per negara peserta kompetisi. Tim Gelora dan Justice League (keduanya adalah utusan dari Universitas Indonesia) sebelumnya meraih juara pertama dan kedua di ajang ICAEW Indonesia Business Challenge 2023 yang digelar 30 Maret 2023 lalu. Sementara Esperansya Desmonda Woen (wakil tim Evergreen Universitas Tarumanegara) yang terpilih jadi pembawa materi presentasi terbaik di level nasional pun terpilih sebagai salah satu anggota tim All Star.
Seluruh wakil Indonesia pun sukses menyapu bersih gelar juara di ajang ICAEW China & South-East Asia Business Challenge 2023. Tim Gelora sukses meraih titel Grand Champion dan Justice League terpilih sebagai Most Agile Team. Sementara Esperansya yang tergabung di tim All Star sukses membawa timnya memenangi kategori Most Collaborative Team. Otomatis, ada wakil Indonesia di setiap kategori pemenang kompetisi tahun ini.
Dalam sambutannya, ICAEW Director for China and South East Asia, Elaine Hong, menyoroti komitmen ICAEW untuk menarik dan melatih individu, mempromosikan keragaman, dan menghasilkan akuntan chartered yang berkualifikasi tinggi di lima negara yang berkompetisi.
|Baca juga: KADIN Indonesia Beri Akses Puluhan Mahasiswa Praktik Kerja ke Jepang
Elaine juga mengungkapkan bahwa kompetisi ini memberikan kesempatan yang sangat baik bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman secara praktisi dalam simulasi bisnis, sekaligus menunjukkan kemampuan mereka kepada para juri yang merupakan akuntan-akuntan terkemuka.
Pada kompetisi tahun ini, 10 tim ditugaskan untuk berperan sebagai penasihat bisnis dalam memecahkan studi kasus bisnis yang realis dari ruang lingkup kerja. Setiap tim diberi waktu selama 90 menit untuk menganalisis kasus bisnis secara kritis dan menyiapkan presentasi enam menit untuk dipaparkan kepada para juri regional.
Setiap peserta harus mengidentifikasi isu-isu yang paling menonjol dan mengembangkan strategi bisnis yang komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan dalam waktu yang diberikan.
Tim yang terlibat pun harus bekerja sama untuk bertukar pikiran dan berkomunikasi secara efektif dalam batas waktu yang ditentukan serta mempresentasikan metode penelitian, analisis bisnis dan hasil penelitian mereka.
Panel juri tahun ini dipimpin oleh Elaine Hong dari ICAEW dan beranggotakan para eksekutif senior dan pemimpin di bidang akuntansi, bisnis, dan keuangan dari wilayah Asia Tenggara yakni Kong Lai San, Partner, Audit and Assurance Deloitte Singapore, Andy Tjia ACA, Investment Associate ADM Capital, Alexander Wung ACA, Assurance Director PwC Vietnam dan Vu Nguyen ACA, Director, South-East Asia-Global Energy Commodities Temasek.
Meski semua tim menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan analitis yang sangat baik di babak Grand Final, para juri sepakat bahwa tim Gelora dari Indonesia layak mendapat gelar juara utama dengan analisis dan rekomendasi bisnis yang inovatif dan baik serta berhasil menunjukkan dinamika tim yang kuat. Tim Gelora berhak menerima hadiah uang tunai sebesar S$7.500.
|Baca juga: Kadin Ingin Dorong Program Kompetensi Logistik di Perguruan Tinggi
“ICAEW dengan bangga mengatakan, kami percaya bahwa sangat penting untuk membekali para mahasiswa dengan keterampilan profesional dan soft skill, untuk memastikan bahwa mereka siap memasuki dunia kerja. ICAEW China & South-East Asia Business Challenge selalu menjadi platform untuk menarik minat mahasiswa berbakat yang menunjukkan keterampilan penting yang diperlukan dalam lingkungan bisnis saat ini. Saya sangat bangga dengan semua tim yang berpartisipasi atas keterlibatan aktif mereka dalam tantangan ini dan mengucapkan selamat kepada tim Gelora yang telah memenangkan kompetisi regional tahun ini,” ungkap Elaine.
Amary Siagian, perwakilan tim Gelora yang berhasil keluar sebagai Grand Champion mengatakan sangat senang bisa menjadi juara umum kompetisi tahun ini, dan ini benar-benar tidak terduga. “Untuk peserta kompetisi di masa yang akan datang, saran kami adalah untuk memastikan kerja sama di antara semua anggota tim dan memastikan bahwa semua orang selaras, memiliki manajemen waktu yang baik karena waktu yang diberikan sangat terbatas, dan tentu saja, mencoba untuk memikirkan ide-ide yang tidak biasa yang akan memberikan nilai keunggulan kompetitif untuk memenangkan kompetisi ini,” katanya.
Sementara itu, Esperansya Desmonda Woen mewakili tim All Star mengatakan bahwa walaupun timnya baru terbentuk satu minggu sebelum kompetisi, setiap anggota dapat saling bersinergi dan melengkapi satu sama lain.
“Sangat bersyukur dan berterima kasih mendapat penghargaan Most Collaborative Team juga menunjukkan bagaimana ketika orang-orang dari negara dan latar belakang yang berbeda bertemu, mereka dapat bersinergi dan saling melengkapi untuk membentuk suatu output dengan lingkup pengetahuan yang lebih luas,” jelasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News