1
1

Jokowi Harap Kehadiran LRT Tingkatkan Penggunaan Transportasi Massal

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. | Foto: tangkapan layar youtube @sekretariat presiden

Media Asuransi, JAKARTA – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), mengharapkan pengoperasian moda transportasi lintas rel terpadu (LRT) dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi massal.

“Perpindahan dari moda transportasi dari mobil pribadi ke moda transportasi massal itu yang kita harapkan,” ujar Jokowi, dikutip dari laman setkab, Jumat, 11 Agustus 2023.

Presiden meyakini, jika masyarakat beralih dari moda transportasi pribadi ke transportasi massal LRT maka akan mengurangi tingkat kemacetan, utamanya di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).

“Kerugian kita per tahun itu hampir Rp100 triliun karena kemacetan di Jabodetabek dan Bandung, ini memang harus diatasi karena secara makro ekonomi merugikan negara besar sekali,” ujarnya.

|Baca juga: Uji Coba LRT Kembali Dilakukan Pada Agustus-Oktober

Selain LRT, pemerintah juga tengah menggenjot moda transportasi massal lainnya untuk segera dioperasikan, yakni Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Presiden Jokowi berharap moda transportasi massal tersebut bisa dioperasikan pada bulan September sehingga bisa menjadi bagian dari solusi mengurangi kemacetan maupun polusi.

“Kereta cepat mungkin kita akan coba lagi di September. Begitu siap semuanya juga segera dioperasikan. Makin cepat dioperasikan makin baik. Karena kita tahu tiap hari kita ini menghadapi kemacetan, tiap hari kita juga menghadapi polusi,” jelasnya.

Untuk menarik minat masyarakat menggunakan transportasi massal, Jokowi menyatakan pemerintah harus menyediakan subsidi bagi berbagai moda transportasi massal. Upaya tersebut merupakan bentuk pelayanan terhadap masyarakat dan kewajiban pelayanan publik ataupublic service obligation (PSO) dari pemerintah.

“Oleh sebab itu, perlu PSO, ada subsidi baik yang namanya kereta bandara, baik yang namanya TransJakarta, baik yang namanya KRL, baik yang namanya kereta api, baik yang namanya LRT, baik yang namanya MRT, baik yang namanya kereta cepat semuanya mesti ada subsidinya karena itu bisa menarik orang dari mobil pribadi masuk ke moda transportasi massal,” tegasnya.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Lloyds Perketat Perlindungan Asuransi di Taiwan
Next Post Mengubah Lanskap Bisnis, Kebangkitan Insurtech di Pasar Global

Member Login

or