1
1

Kembangkan Green Economy, Pemerintah Dorong Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan

Ilustrasi mengenai Green Economy | Foto: freepik.com

Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) menerangkan bahwa komitmen Indonesia dalam mendukung pembangunan berkelanjutan ditunjukkan dengan meningkatkan target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada National Determined Contributions (NDC) yang menggunakan kemampuan sendiri sebesar 29% menjadi 31,89% dan dengan dukungan internasional sebesar 41% menjadi 43,20%.

“Mempromosikan ekonomi hijau sebagai sumber baru pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di masa depan merupakan suatu keharusan untuk kebaikan global. Selain itu, kita juga harus berfokus untuk merangkul setiap peluang guna mencapai transisi yang adil dan terjangkau,” ungkap Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono, dalam International Seminar Leveraging Performance Audit Impact Towards Green Economy, Jakarta, 6 Juni 2023.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa komitmen pemerintah  tersebut juga diwujudkan dalam berbagai upaya mulai dari memperkuat kolaborasi sektor swasta, mendorong pembiayaan inovatif dengan membentuk Sovereign Wealth Fund, melakukan penetapan Undang-Undang Cipta Kerja dengan tetap memperhatikan dimensi lingkungan, serta berkontribusi dalam Just Energy Transition Partnership dengan meluncurkan Rencana Investasi Komprehensif sebesar US$20 miliar.

|Baca juga: Kemenko Tingkatkan Kinerja dan Dukung Pelaksanaan RB Tematik

Selain itu, guna mempromosikan transisi hijau dari sisi permintaan, pemerintah juga memberikan insentif untuk mempercepat sektor bisnis energi terbarukan dan ramah lingkungan, seperti pembebasan pajak dan tunjangan, pembebasan bea masuk, dan pengurangan PPN dan pajak barang mewah, penetapan tarif pajak berdasarkan emisi CO2 dan konsumsi bahan bakar, serta insentif untuk pembelian kendaraan listrik.

Di samping berbagai kebijakan tersebut, strategi pengelolaan fiskal yang optimal juga perlu menjadi fokus pemerintah untuk memobilisasi pencapaian pembangunan berkelanjutan. Untuk itu, Sesmenko Perekonomian juga menuturkan bahwa lembaga audit pemerintah turut memiliki peran penting dalam memastikan pemanfaatan pembiayaan guna mendorong transisi ekonomi bersih yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan dengan tepat sasaran.

“Alokasi keuangan untuk investasi yang paling efektif dan efisien bergantung pada analisis dampak, pelaporan, dan verifikasi. Untuk itu, kita harus memastikan bahwa lembaga audit berjalan dengan efektif untuk dapat mencapai transformasi ekonomi dan tujuan global tersebut,” pungkas Susiwijono.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bisnis Asuransi Properti di Prancis Diperkirakan Tetap Merugi dalam 5 tahun ke Depan
Next Post Supernova Ecosystem dan Mandiri Institute Dorong Akses Modal UMKM Hijau

Member Login

or