Media Asuransi, JAKARTA – Upaya mencegah peningkatan kasus covid-19 harus diletakkan pada koridor saling menjaga dengan semangat kebersamaan dalam menghadapi potensi penyebaran virus di masa liburan akhir tahun.
“Gerakan berbasis solidaritas dan kepedulian harus menjadi semangat bersama untuk menekan angka penyebaran virus pada masa liburan akhir tahun,” kata Anggota DPR RI Lestari Moerdijat, dikutip dari laman resmi DPR, Sabtu 30 Desember 2023.
Ia menjelaskan data kasus positif covid-19 di Tanah Air meningkat sepekan terakhir, dari 40 pasien menjadi 267 pasien pada periode 28 November–2 Desember 2023. Dalam menghadapi kondisi itu, kata Rerie, sapaan akrab Lestari, pengalaman yang dapat di masa pandemi bisa menjadi bekal mengantisipasi potensi penyebaran covid-19 pada libur panjang tahun ini.
|Baca:Â LPEI dan Asuransi Asei Perkuat Kerja Sama Dorong Pertumbuhan Ekspor RI
Diakui Rerie, pada liburan kali ini akan terjadi pergerakan masyarakat yang cukup masif. Oleh karena itu, upaya pencegahan tidak hanya menjadi tugas pemerintah tetapi menjadi tanggung jawab bersama. “Jadi perlu kerja sama dan kesadaraan bersama dari semua pihak,” kata legislator dari Dapil Jawa Tengah II (Kudus, Demak, Jepara) itu.
Politisi Fraksi Partai NasDem itu berharap masyarakat mampu menunjukkan kembali kesadaran dalam menghadapi potensi penyebaran covid-19 di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengakui banyak sekali pengalaman yang didapat masyarakat Indonesia selama pandemi beberapa waktu lalu dalam penanganan penyebaran covid-19.
Menurutnya, bila sebelum pandemi covid-19 masyarakat belum terbiasa memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak, saat ini masyarakat mulai sadar menjalankan rangkaian protokol kesehatan tersebut. Kesadaran masyarakat untuk mencegah penularan penyakit dengan langkah tersebut, menurut Syahril, patut diapresiasi.
Kebiasaan menggunakan masker, misalnya, mampu meningkatkan upaya pencegahan penyakit menular dengan baik, melalui langkah promosi, sosialisasi, dan deteksi terhadap ancaman penyakit menular. Menurut Syahril, bentuk-bentuk pencegahan terhadap penyakit menular yang bisa dilakukan antara lain penerapan pola hidup sehat dan protokol kesehatan.
Selain itu, tambah dia, juga harus melakukan deteksi dini agar bisa menerapkan upaya pengobatan. “Dengan deteksi dini, kita bisa mengelompokkan penyakit dalam gejala ringan, sedang, dan berat,” jelas Syahril.
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Erlina Burhan mengungkapkan peningkatan kasus covid-19 kali ini bukan disebabkan penyebaran varian baru, melainkan karena aktivitas masyarakat yang meningkat dan imunitas yang menurun serta tingkat pemberian booster di masyarakat yang rendah.
Diakui Erlina, kebiasaan untuk menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian juga terbilang rendah jika dibandingkan dengan di masa pandemi. Ia mendorong untuk mengutamakan pencegahan dalam bentuk penerapan protokol kesehatan, vaksinasi, dan pola hidup bersih dan sehat.
“Bila terdapat gejala batuk, demam dan pilek, segera pakai masker. Bermasker itu keren,” ujarnya.
Kasubdit Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan, Kemenhub RI, Rudi Irawan mengungkapkan pada masa libur Nataru kali ini peningkatan kasus covid-19 jmenjadi isu strategis yang menjadi perhatian. Kementerian Perhubungan sudah menentukan titik-titik waspada selama libur Nataru antara lain di tempat-tempat wisata, pusat perbelanjaan, dan tempat ibadah.
Apalagi, tambahnya, pada tahun ini diperkirakan ada potensi pergerakan 107,6 juta kendaraan di Jawa dan 14,8 juta kendaraan di kawasan Jabodetabek. Kondisi tersebut, jelas Rudi, dipicu oleh semakin bertambahnya infrastruktur baru antara lain ruas tol, moda transportasi seperti kereta cepat, LRT, dan MRT.
Dalam menjaga liburan yang aman dan nyaman, jelas Rudi, Pemerintah mewajibkan para pelaku perjalanan agar memastikan kondisi tubuhnya sehat dan kondisi kendaraan yang digunakan dalam keadaan prima.
Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi, Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan kasus covid-19 meningkat lagi karena dua hal, yaitu imunitas populasi yang turun dan peningkatan pergerakan orang di masa liburan. Peningkatan kasus covid-19 kali ini, menurut Tjandra, menandakan covid-19 memang masih ada, sehingga dimungkinkan adanya kenaikan atau penurunan kasus.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News