Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai regulator bersama badan usaha jalan tol (BUJT) sebagai operator, terus berupaya memberikan layanan yang semakin baik dari waktu ke waktu bagi masyarakat dalam rangka kelancaran arus mudik dan arus balik lebaran 2023.
Secara umum Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan 3 faktor kunci yang mempengaruhi kelancaran perjalanan mudik lebaran tahun 2023, yakni ketersedian prasarana, dukungan regulasi, dan perilaku masyarakat untuk mentaati peraturan yang berlaku.
Menurut dia, ketersediaan dan kesiapan infrastruktur mudik, seperti jalan, bandara, jalan rel dan pelabuhan/dermaga penyeberangan merupakan hal dasar yang menentukan kelancaran mudik. Kedua soal regulasi dan manajemen arus mudik yang dipersiapkan oleh pemerintah dan para operator mudik bagi masyarajat. Ketiga adalah faktor perilaku dari para pengguna prasarana mudik tersebut yang menyangkut perencanaan dan persiapan mudik, serta periaku pengendara selama mudik berlangsung.
|Baca juga: Kesiapan Mudik Lebaran, Kementerian PUPR Pastikan Dukungan Jalan Nasional dan Jalan Tol Fungsional
“Indikator utama keberhasilan prasarana transportasi adalah safer, faster, dan cheaper dan itu semua bisa dicapai paling tidak dengan menyiapkan jalan nasional, 70 ruas tol operasional, serta 11 ruas tol fungsional di Pulau Jawa dan 4 jalan tol di Pulau Sumatera. Selain itu memperluas dan menambah berbagai layanan rest area pada ruas tol, memperbaiki jalan nasional, pelebaran/penambahan lajur ruas jalan tol.
“Mudah-mudahan dengan dukungan prasarana infrastruktur yang lebih baik, Mudik tahun 2023 ini bisa terlaksana seperti harapan yang disampaikan Presiden Jokowi, yakni mudik aman, nyaman, berkesan positif,” kata Menteri Basuki, dikutip dalam keterangan resminya, Rabu, 19 April 2023
Selanjutnya, faktor kedua berkaitan dengan regulasi dan manajemen mudik lebaran seperti kebijakan cuti bersama, diskon tarif tol/tiket pesawat, serta manajemen lalu lintas oleh Kepolisian melalui penerapan one-way, contra flow, ganjil-genap, hingga pembatasan pengangkutan logistik oleh truk/kontainer selama masa mudik lebaran.
“Misalnya untuk ruas tol fungsional Cisumdawu (Cileunyi–Sumedang–Dawuan) diterapkan trafic manajemen oleh pihak Korlantas berupa pengaturan jam buka-tutup ruas tol nya hanya pada saat terang,” kata Menteri PUPR.
Terakhir, menurut Basuki, faktor ketiga yang berkaitan dengan kesiapan dan perilaku masyarakat dalam melakukan perjalanan mudik. Untuk itu, para pemudik harus tertib dan disiplin dengan mentaati aturan yang berlaku dan mengikuti petunjuk petugas di lapangan, sehingga perjalanan mudik bisa menjadi lebih aman dan nyaman.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News