Media Asuransi, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, menilai Perum Perhutani tidak bisa lagi sekadar mengandalkan sektor-sektor kayu. Karena menurutnya, jika hanya mengandalkan penjualan kayu tidak akan mendapatkan value yang lebih bagi perusahaan dan negara.
”Dari Perhutani juga mulai terlihat bagaimana keuntungan Perhutani yang sudah menyetorkan dividen Rp100 miliar, dengan luas lahan yang demikian luas, tentu juga tidak bisa lagi sekadar mengandalkan sektor-sektor kayu, tapi sekarang jualan kayu saja itu juga tidak bisa kemudian mendapatkan value yang lebih,” kata Aria dikutip laman DPR, Sabtu, 11 November 2023.
|Baca juga: DPR Meminta Pemerintah Untuk Perkuat Pengawasan Impor Pakaian Bekas
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini berharap Perhutani tidak hanya fokus pada penjualan kayu, namun harus juga mulai merambah industri perkayuan yang saat ini memang itu menjadi target pemerintah. ”Hilirisasi di sektor perkebunan termasuk perkayuan yang tentunya di sektor kayu kita leading untuk ekspor furniture misalnya,” sambungnya.
Lebih lanjut Aria mengatakan bahwa memang idealnya perhutani sebagai terminal bahan baku untuk meng-supply berbagai kebutuhan industri-industri perkayuan nasional. Tetapi karena begitu luasnya lapangan kerja yang bersinggungan dengan lahan dan kinerja perhutani sehingga pengembangan hilirisasi bisa juga merambah ke bidang lain.
”Idealnya pengembangan hilirisasi di sektor pariwisata, idealnya tidak hanya pengembangan sektor di hilirisasi di sektor kayu, itu menjadi hal yang penting walaupun sudah banyak hal-hal yang terkait dengan sirlak juga hilirisasi di sektor lainnya,” paparnya.
Sehingga Aria berharap tren perkebunan dari Perhutani juga harus bicara soal industrialisasi, karena ia menilai daya saing di sektor perkayuan dan perkebunan di global relatif baik. ”Satu hal yang menarik di situ adalah ada karya yang menciptakan lapangan kerja yang begitu banyak, saya kira itu,” pungkasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News