1
1

Selesaikan SPAM Pulau Penyengat, Kementerian PUPR Olah Air Laut Jadi Air Minum 

Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Pulau Penyengat. | Foto: pupr.go.id

Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan proyek optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Pembangunan SPAM Pulau Penyengat dikerjakan menggunakan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) yang mengolah air laut menjadi air tawar dengan kualitas memenuhi baku mutu air minum.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa prasarana dan sarana air minum merupakan infrastruktur dasar yang memberikan pengaruh vital pada kesehatan dan lingkungan.

“Pemenuhan kebutuhan air minum ini menjadi salah satu prioritas di samping program sanitasi, terutama untuk menangani stunting atau gangguan pertumbuhan pada balita karena kekurangan air bersih dan sanitasi. Saat ini Kementerian PUPR tengah membangun banyak SPAM di berbagai daerah,” kata Menteri PUPR dalam keterangan resminya yang dikutip Kamis, 25 Mei 2023.

|Baca juga: Kementerian PUPR Kebut Bendungan Karangnongko di Bojonegoro dan Blora

Pemanfaatan teknologi terbaru SWRO dinilai perlu mengingat daerah Pulau Penyengat memiliki keterbatasan sumber air baku, karena tidak ada sumber air permukaan yang dapat diolah. Air laut diolah menggunakan membran nano filter yang menghasilkan air tawar dengan kualitas memenuhi baku mutu air minum.

Untuk menjaga kulitas air baku yang digunakan, maka dilakukan pengambilan air laut pada jarak kurang lebih 200 meter dari garis pantai dengan menggunakan pipa bawah laut. Air kemudian didistribusikan dengan pipa High Density Polyethylene (HDPE) yang menggunakan sistem gravitasi, sehingga aliran dapat berjalan 24 jam secara kontinyu berkapasitas 2,5 liter per detik.

SPAM (SWRO) Pulau Penyengat mulai dibangun pada tahun 2015 dengan kapasitas 1,5 liter per detik untuk mendukung pemenuhan kebutuhan air minum yang telah dikelola UPT BLUD air bersih kota Tanjung Pinang. Selanjutnya pada tahun 2022 dilaksanakan optimaliasi oleh Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Kepulauan Riau, Ditjen Cipta untuk menambah kapasitas layanan menjadi 2,5 liter per detik serta penyempurnaan sistem produksi teknologi SWRO.

Kepala BPPW Kepulauan Riau, Fasri Bachmid, mengatakan bahwa pembangunan SPAM Pulau Penyengat bertujuan untuk memberikan sarana dan prasarana air minum yang layak bagi masyarakat di Tanjungpinang. “Dengan tersedianya sarana air minum layak diharapkan akan meningkatkan pemahaman tentang hidup bersih serta mengurangi risiko penyakit yang berdampak pada kesehatan,” katanya.

Pekerjaan optimalisasi SPAM SWRO Pulau Penyengat telah selesai pada 2022 dengan menelan biaya sekitar Rp9,49 miliar. Adapun lingkup pekerjaannya meliputi pemasangan 1 unit air baku, 1 unit produksi (2 unit media filter, 1 unit SWRO), pekerjaan 1 unit instrumentasi, serta pekerjaan unit distribusi yang terdiri dari jaringan pipa distribusi (pipa HDPE) dan Sambungan Rumah (SR). Saat ini SPAM SWRO Pulau Penyengat telah beroperasi dengan melayani air minum untuk 438 Sambungan Rumah atau setara dengan 1.752 jiwa di pulau Penyengat Kepulauan Riau.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perhatikan Mitra Driver, Gojek Dorong Inklusi Keuangan dan Perkuat Program Swadaya
Next Post Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Akan Melantai di BEI 12 Juni Mendatang

Member Login

or