Media Asuransi, JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengaku seluruh penanganan sudah sesuai prosedur dan tepat waktu terkait kejadian gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo (M) di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).
Adapun agenda yang dilakukan Kepala BNPB pada hari pertama di 2024 itu ialah untuk memastikan seluruh proses penanganan darurat dapat terlaksana dengan baik. Dirinya menegaskan seluruh penanganan sudah sesuai prosedur dan tepat waktu.
|Baca: Pentingnya Punya Asuransi Gempa Bumi di Negara Rawan Bencana Alam
Hal itu dikarenakan tim gabungan melakukan antisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan pada momentum Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Posko Siaga Nataru, demikian istilahnya yang merujuk pada pos kesiapsiagaan seluruh unsur forkopimda telah dibentuk, sehingga pada saat kejadian gempa bumi seluruh komponen penanggulangan bencana segera bertindak cepat.
“Kita sebenarnya sudah melakukan siaga penuh dengan membentuk Posko Siaga Nataru. Jadi ketika terjadi bencana seperti yang di Sumedang ini tim langsung bergerak cepat,” jelas Suharyanto, dikutip dari keterangan resminya, Selasa, 2 Januari 2024.
Bicara mengenai penanganan darurat lanjutan pada tahap awal, Kepala BNPB meminta agar seluruh kebutuhan dasar warga terdampak dapat diprioritaskan. Tentunya hal ini juga membutuhkan kaji cepat sehingga pelaksanaannya dapat lebih terstruktur, tepat waktu, dan tepat sasaran.
Dari pendataan itu nantinya dapat ditentukan apakah harus diperbaiki atau dipindah karena berada di zona rawan bencana. Adapun seluruh warga terdampak yang tidak dapat lagi menempati rumahnya karena rusak maka pemerintah akan memberikan dukungan berupa Dana Tunggu Hunian (DTH).
Dana sebesar Rp500 ribu per bulan ini dapat digunakan untuk membayar biaya sewa sementara sampai proses pemulihan dilakukan. “Rumah yang rusak sedang, ringan, maupun berat ini nanti apakah diperbaiki atau digeser (dipindahkan). Silakan segera didata. Kalau enggak, semakin lambat data yang masuk maka semakin lambat juga dilakukan perbaikan,” ucapnya.
Dana siap pakai Rp350 juta
Pada kesempatan itu, Suharyanto menyerahkan Dana Siap Pakai (DSP) senilai Rp350 juta untuk mendukung seluruh penanganan darurat selama tujuh hari, sesuai periode masa tanggap darurat yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang.
Di samping itu, sejumlah logistik dan peralatan juga diberikan seperti tenda pengungsi, sembako, dan makanan lainnya untuk memenuhi kebutuhan awal. “Dukungan awal, kita memberikan sejumlah uang sebesar Rp350 juta untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak selama seminggu ini, termasuk untuk operasional tim yang bertugas,” kata Suharyanto.
Lebih lanjut, Kepala BNPB membantah kabar yang sempat beredar tentang masifnya korban jiwa akibat gempa bumi ini yang terlihat dari banyaknya pasien di halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang. Suharyanto mengatakan pasien-pasien itu memang dievakuasi sementara dari dalam gedung karena prosedur keselamatan.
Hal itu bukan berarti pasien tersebut adalah korban gempa bumi. “Itu tidak ada ya. Justru yang sakit di rumah sakit yang ada di dalam dikeluarkan. Itu prosedur. Itu sudah dilaksanakan oleh Pemkab Sumedang dengan baik,” pungkas Suharyanto.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News