1
1

Zulhas Ungkap Alasan Konsisten Dukung Prabowo 3 Kali hingga Akhirnya Menang di 2024

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan. | Foto: BPMI Setpres

Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan membuka alasan di balik konsistensinya mendukung Prabowo Subianto dalam tiga kali Pemilihan Presiden (Pilpres). Kemenangan Prabowo pada Pilpres 2024 bukan terjadi secara tiba-tiba, tetapi lahir dari kesetiaan terhadap cita-cita dan platform perjuangan yang diyakini sejak lama.

“Saya ini pendukung Prabowo tiga kali baru kali ini menang, baru kali ini terpilih. Kenapa? Karena kita setia pada cita-cita, setia pada platform, setia pada perjuangan,” kata Zulkifli Hasan, dalam Arah Bisnis 2026 di Jakarta, Senin, 8 Desember 2025.

Zulhas mengatakan selama 28 tahun era reformasi, Indonesia mencatat banyak kemajuan, tetapi masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang perlu dibenahi. Menurutnya kemenangan Prabowo kali ini tidak lepas dari keteguhan dalam menjaga garis perjuangan, terutama soal kedaulatan nasional.

Ia menjelaskan platform perjuangan Prabowo sejak awal konsisten ingin mengembalikan makna kemerdekaan Indonesia secara utuh, yaitu berdaulat secara politik dan ekonomi. Salah satu pilar utamanya adalah swasembada pangan, yang menurut Zulhas bukan hanya urusan teknis pertanian, tetapi berkaitan dengan kehormatan bangsa.

“Dalam paradoks Indonesia yang sudah ditulis sebenarnya kita sudah melihat di situ platform perjuangan Pak Prabowo itu, ingin sekali mengembalikan kita cita Indonesia merdeka itu, kedaulatan ekonomi, kedaulatan sama swasembada pangan. Swasembada itu kedaulatan, kedaulatan itu kehormatan,” ujarnya.

|Baca juga: Clyde & Co Bawa Kabar Buruk untuk Industri Asuransi di 2026, Wajib Baca!

|Baca juga: Kecerdasan Buatan Diramal Bakal Geser Sistem Asuransi Tradisional Mulai 2026

Zulhas menyoroti ketergantungan Indonesia terhadap impor, terutama di sektor pangan, sebagai tantangan besar yang harus ditangani Pemerintahan Prabowo. Karena itu, kebijakan utama Presiden terpilih diarahkan untuk memperkuat kembali kemampuan negara seperti masa kejayaan sebelum krisis moneter 1998–1999.

Ia mengenang masa ketika Indonesia dikenal sebagai Macan Asia, memiliki industri strategis yang kuat mulai dari Krakatau Steel, IPTN untuk pesawat terbang, PT PAL untuk kapal laut, hingga industri petrokimia dan pupuk. Indonesia bahkan memiliki satelit Palapa yang membuat bangsa ini disegani di kawasan.

“Oleh karena itu kebijakan utama Presiden bagaimana negara itu kuat seperti dulu zaman ayahnya Beliau. Kita sudah bangga zaman itu disebut Macan Asia, kita punya Krakatau Steel sudah mampu duluan daripada yang lain-lain,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dianggap Hanya Pencitraan, Zulhas Buka Suara soal Aksi Pikul Beras yang Viral
Next Post Komisaris Utama Dideportasi, Ini Respons Manajemen Bangun Karya Perkasa Jaya (KRYA)!

Member Login

or