1
1

Ini Ancaman Industri Asuransi Umum Australia

Ilustrasi Industri Asuransi Global. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Industri asuransi umum Australia mengalami tahun pertumbuhan yang luar biasa, meskipun dari basis yang rendah. Pada tahun 2021, labanya naik 281%, didorong oleh kenaikan premi bruto (GWP) tanpa kenaikan biaya klaim yang serupa. Namun menurut KPMG, ancaman yang sebenarnya adalah perubahan iklim dan berpotensi menyebabkan kenaikan premi yang serius serta membuat daerah tidak dapat diasuransikan.

Industri yang menunjukkan peningkatan kinerja tidak mengejutkan. GlobalData sebelumnya memproyeksikan bahwa industri akan tumbuh dari $54,6 miliar pada tahun 2021 menjadi $73,6 miliar pada tahun 2026 dalam hal premi tertulis langsung. Ini adalah perkiraan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 6,4% selama lima tahun dari 2021.

Baca juga: Peningkatan Laba Industri Asuransi Taiwan Lambat

Didorong oleh kenaikan tarif di beberapa kelas produk, ini menunjukkan penguatan pasar yang terus berlanjut,” jelas KPMG, seraya mengatakan bahwa pertumbuhan tahun 2021 adalah pergerakan persentase tertinggi yang pernah dilihatnya selama bertahun-tahun. Hal ini terlepas dari penurunan kenaikan premi sebagai respons terhadap pandemi pada tahun 2020.

Merinci kinerja berbagai segmen pasar asuransi umum, asuransi kecelakaan diri dan kesehatan (PA&H) kini telah melampaui asuransi kendaraan bermotor sebagai segmen terbesar di pasar, menyumbang 36,7% dari DWP pada tahun 2021. Ini karena asuransi PA&H adalah kebanyakan dijual sebagai pengendara atau asuransi tambahan yang tidak ditanggung oleh sistem asuransi kesehatan masyarakat. Segmen ini tumbuh sebesar 0,7% terhadap penurunannya sebesar 0,2% pada tahun 2020, sebagian besar didukung oleh kenaikan tarif premi oleh pemerintah untuk mengatasi kenaikan biaya medis.

Sementara itu, asuransi kendaraan bermotor kini menjadi segmen terbesar kedua, yang sempat mengalami jeda di tahun 2020 dan perlahan naik sejak tahun 2021 seiring dengan pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor.

Baca juga: Jelang Pengumuman Inflasi AS, Pergerakan Harga Emas Masih Rentan

KPMG percaya bahwa pertumbuhan GWP yang berkelanjutan, dengan kenaikan tarif yang berkelanjutan, akan terus berlanjut. Namun, bencana alam juga akan terus menghambat pertumbuhan. Pada bulan Maret, peristiwa Banjir Pantai Timur menimbulkan biaya yang signifikan bagi industri dengan Dewan Asuransi Australia melaporkan perkiraan biaya klaim sebesar $1,71 miliar.

“Industri semakin khawatir bahwa frekuensi dan tingkat keparahan peristiwa bencana alam akan secara signifikan mendorong premi dan membuat beberapa daerah tidak dapat diasuransikan,” kata KPMG.

Ini hanya berarti bahwa campur tangan pemerintah adalah suatu keharusan. Industri saja mungkin tidak dapat mempertahankan asuransi di daerah rawan banjir, KPMG memperingatkan. Misalnya, pemerintah harus menerapkan langkah-langkah mitigasi banjir. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pefindo Tegaskan Peringkat Bank Jateng idA+ Outlook Stabil
Next Post Indah Kiat (INKP) Berencana Terbitkan Obligasi & Sukuk Rp10 Triliun

Member Login

or