Media Asuransi – Sebanyak 120 korporasi ikut serta dalam program restrukturisasi polis asuransi PT Jiwasraya (Persero) dalam rangka penyelesaian kasus perusahaan tersebut. Korporasi-korporasi tersebut terdiri dari perusahaan BUMN, anak usaha BUMN, BUMD, dan swasta.
Sekretaris Perusahaan Jiwasraya Kompyang Wibisana mengatakan bahwa banyaknya korporasi yang ikut dalam program penyelamatan polis ini, karena adanya pengertian dan pemahaman bersama terhadap kondisi keuangan Jiwasraya saat ini. Selain juga juga karena beberapa rencana penyelamatan yang tengah disiapkan oleh manajemen Jiwasraya bersama Kementerian Keuangan serta Kementerian BUMN selaku pemegang saham.
Tangani Kasus Jiwasraya, BPUI Terima PMN Rp20 Triliun di Tahun 2021
“Tim masih terus melakukan kalkulasi terkait nilai polis yang direstrukrurisasi dan sepertinya angkanya sudah ratusan miliar,” kata Kompyang kepada Antara di Jakarta, Selasa 22 September 2020.
Meski begitu, Kompyang tidak merinci dengan detail nama korporasi yang ikut dalam program restrukturisasi tersebut. Dia hanya menjelaskan bahwa di masa awal sosialisasi program penyelamatan polis Jiwasraya. banyak pertanyaan dari nasabah korporasi mengenai skenario restrukturisasi hingga kerisauan atas nasib polis-polis yang mereka tempatkan di Jiwasraya.
Hingga 31 Juli 2020 liabilitas Jiwasraya tercatat sebesar Rp54 triliun dengan sisa aset di kisaran Rp16,4 triliun, akibat besarnya tekanan beban bunga atau cost of fund atas polis-polis lama yang menjanjikan bunga tinggi bertenor panjang. Jiwasraya harus mengalami kondisi ekuitas negatif mencapai Rp37,6 triliun dan berpotensi terus membesar akibat beban bunga polis.
Dengan kondisi seperti itu, dan setelah diberi pemahaman mengenai kondisi keuangan perseroan dan rencana pemerintah, menurut Kompyang, banyak nasabah korporasi pun turut serta di dalam program penyelamatan polis Jiwasraya.
“Upaya dan kerja keras ini menjadi bukti atas komitmen yang serius manajemen baru bersama pemerintah dalam menyelamatkan polis-polis nasabah Jiwasraya. Yang harus digarisbawahi, manajemen baru Jiwasraya dibantu BPUI dan pemerintah bekerja keras menyelamatkan polis-polis nasabah dengan kondisi yang ada seperti saat ini,” ungkapnya.
Saat ini manajemen baru bersama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dan pemerintah berkomitmen untuk menyiapkan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp20 triliun yang akan diberikan kepada IFG Life selaku anak usaha BPUI. Nantinya, IFG Life akan menjadi perusahaan yang menampung polis-polis nasabah Jiwasraya yang bersedia mengikuti program penyelamatan polis.
Generali Bayarkan Klaim Covid-19 Rp10,9 Miliar
Selain asuransi jiwa, bisnis IFG Life nantinya juga akan menyasar lini asuransi umum dan pengelolaan dana pensiun. “Kalau penyelamatan polis untuk nasabah ritel dan saving plan, saat ini kami masih menyiapkan skema dan menunggu hasil rapat di level pemerintah bersama regulator. Sekali lagi kami mohon kesabaran para nasabah. Ketika semuanya clear dan memahami, kami pikir proses perpindahan polis dari Jiwasraya ke IFG Life bisa lancar,” jelas Kompyang. Fir
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News