Media Asuransi, GLOBAL – Harga emas melemah seiring menguatnya dolar AS jelang rilis data inflasi pribadi di akhir pekan. Namun kekisruhan yang ditimbulkan keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) memecat Deputi Gubernur Federal Reserve, Lisa Cook, berpotensi menguatkan harga emas.
|Baca juga: Harga Emas Merangkak Naik Respons Pernyataan Ketua The Fed
Emas spot turun 0,29 persen atau 9.88 poin menjadi US$3.383,86 per troy ons pada pukul 15.25 WIB setelah sehari sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak 11 Agustus.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, sedang memulihkan penurunan terbarunya dan diperdagangkan naik 0,3 persen di sekitar 98,50 selama perdagangan sesi Asia pada hari Rabu. Para pedagang menunggu rilis data Produk Domestik Bruto AS yang disetahunkan untuk Kuartal 2 dan Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) untuk bulan Juli, yang merupakan pengukur inflasi yang disukai oleh The Fed.
|Baca juga: IHSG Sesi I Menguat Tipis Jelang Data Inflasi AS
Penguatan dolar AS terhadap sejumlah rival utamanya, membuat emas menjadi kurang menarik bagi pemegang mata uang lain.
Presiden AS Donald Trump memecat Gubernur Federal Reserve Lisa Cook. Trump menuduh Cook melakukan pelanggaran dalam pengajuan pinjaman hipotek. Namun, Cook menyatakan Presiden tidak memiliki wewenang untuk memecat anggota dewan the Fed dan menegaskan tidak akan mengundurkan diri.
Selain kisruh pemecatan Lisa Cook, potensi kenaikan harga emas berasal dari peluang pemangkasan bunga The Fed bulan depan dimana emas sebagai aset tanpa imbal hasil (non-yielding) cenderung berkinerja baik di tengah lingkungan suku bunga rendah.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News