1
1

2021 Makin Ekspansif, Sido Muncul Anggarkan Capex Rp 135 Miliar

Media Asuransi – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan semakin ekspansif dalam menatap tahun 2021 dengan menganggarkan capital expenditure  atau capex sebesar Rp 135 miliar. Capex tersebut akan dianggarkan dari kas internal yang rencananya akan digunakan perseroan untuk modal kerja dan sejumlah investasi seperti ekspansi. Salah satunya adalah dengan meluncurkan beberapa produk minuman dan suplemen baru tahun ini.

Manajemen Sido Muncul mengatakan agar lebih ekspansif, perseroan berencana mengaktifkan unit bisnis ekstraksi untuk business to business dan pengembangan pasar ekspor dengan negara tujuan baru. “Kami akan melakukan penyelesaian fasilitas produksi cairan obat dalam II yang dapat digunakan untuk memproduksi jamu cair selain Tolak Angin dan menambah fasilitas produksi untuk proses distilasi di unit ekstraksi,” kata manajemen dalam keterangan resminya dikutip Media Asuransi di Jakarta, Selasa, 9 Februari 2021.

Baca Juga: 

Sebagaimana dikutip dalam laporan keuangannya, Sido Muncul berhasil mencatatkan trend positif dalam membukukan penjualan di sepanjang tahun 2020. Perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp3,33 Triliun atau naik 8,8 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 3,06 triliun. Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp 934,01 miliar atau setara 15.64 persen dibandingkan tahun 2019 lalu sebesar Rp 807.68 miliar.

Menurutnya trend positif perseroan yang mencatatkan penjualan Rp3,33 triliun disumbang oleh produk jamu herbal dan suplemen yang mengalami lonjakan pendapatan 7,8 persen atau setara Rp2,22 triliun. Lainnya produk makanan dan minuman juga berhasil membukukan Rp 1 triliun, padahal tahun sebelumnya hanya mencatatkan Rp886 miliar. Sedangkan dari sektor farmasi justru menurun 7.51 persen menjadi Rp108,43 miliar, padahal sebelumnya mampu berkontribusi hingga Rp117,24 miliar.

Kinerja positif juga diperoleh anak usaha Sido Muncul, PT Muncul Anugerah Sakti. Anak usaha ini berhasil masuk dalam jajaran trend positif perseroan dengan berhasil membukukan penjualan 11,50 persen atau setara Rp383,45 miliar dari total penjualan perseroan di tahun 2020.

Sementara itu, beban pokok penjualan perseroan juga tercatat sebesar Rp1,49 triliun, beban ini naik 7.97 persen dari sebelumnya Rp1,38 triliun. Sehingga laba bruto perseroan juga terkerek mencapai Rp1,83 triliun. Peningkatan juga terjadi pada sejumlah beban lainya, seperti beban yang diakibatkan penjualan dan pemasaran sebanyak Rp 492,33 miliar, terangkat 4.46 persen.

Hal yang sama juga dialami oleh beban umum dan administrasi yang mengalami kenaikan sebesar Rp 200,65 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat mencapai Rp191,68 miliar. Sedangkan, pada beban  turun 37.84 persen dan pendapatan lain-lain juga menurun sebesar 29.96 persen.

Dari sisi aset, hingga akhir Desember 2020, total aset yang dimiliki oleh perseroan mencapai Rp3,84 triliun yang terdiri atas aset lancar Rp2.05 triliun dan aset tidak lancar Rp1,79 triliun dengan total liabilitas mencapai Rp627,77 miliar.

“Trend positif bisnis perseroan ditopang oleh peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan setelah pandemi Covid-19. Kondisi tersebut membuat masyarakat kembali melirik produk obat-obatan dan minuman alami sebagai pilihan utama,” pungkas Manajemen. One

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Buka Konsesi Baru, PT Timah (TINS) Incar Kenaikan Produksi 50.000 Ton
Next Post Pemberlakuan PPKM Turunkan Optimisme Konsumen

Member Login

or