1
1

3 Alasan Kenapa Gen Z Butuh Asuransi

Ilustrasi agen asuransi. | Foto: Ist
Media Asuransi, JAKARTA – Generasi Z, alias Gen Z, adalah generasi yang lahir tahun 1997 hingga 2012, atau mereka yang berusia 9-24 tahun. Dengan kata lain, Gen Z adalah mereka yang saat ini duduk di bangku kelas 3 SD hingga mereka yang sudah dua atau tiga tahun lulus kuliah dan baru masuk bekerja.

Jika dibandingkan dengan generasi-generasi penduduk lainnya, usia Gen Z lebih muda dari para milenial yang lahir tahun 1981-1996 dan berusia 26-40 tahun, namun lebih tua dari Post Gen Z yang lahir tahun 2013 ke bawah atau berusia bayi hingga 8 tahun.

Baca juga: Manfaat Dana Pensiun Bagi Pemberi Kerja dan Karyawan

Keberadaan Gen Z akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian, lantaran kalangan penduduk berusia belia ini mendominasi populasi di Indonesia. Mengutip data Sensus Penduduk 2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik awal tahun ini, per September 2020 lalu Gen Z menduduki peringkat populasi terbanyak di Indonesia dengan persentase 27,94%.

Jika sensus ini dilakukan terhadap 270,2 juta penduduk, maka populasi Gen Z hampir sekitar 75 juta penduduk. Sementara generasi milenial menempati peringkat kedua terbanyak dengan 25,87% atau mencapai sekitar 70 juta penduduk.

Sudah bekerja, otomatis perlu asuransi

Meski terbilang masih muda, namun Gen Z juga perlu asuransi. Bagi Anda yang merupakan Gen Z namun masih sekolah atau kuliah, umumnya kebutuhan asuransi dipenuhi oleh orang tua.

Namun bagi Gen Z yang sudah bekerja dan menghasilkan pendapatan sendiri, maka otomatis perlu asuransi. Berikut beberapa alasan mengapa Anda perlu asuransi meski usia masih belia:

1. Memiliki nilai ekonomi bagi orang lain

Ketika sudah bekerja dan memperoleh penghasilan sendiri, maka boleh jadi Anda tidak hanya mandiri dalam memenuhi kebutuhanmu, tapi juga menjadi sumber pendapatan bagi orang lain. Dengan kata lain, kehadiranmu setelah bekerja sudah memiliki nilai ekonomi bagi orang lain.

Nilai ekonomi ini timbul ketika misalnya Anda membantu menanggung pengeluaran rutin keluarga, atau membiayai sekolah adik atau kerabat, dan lain sebagainya. Karena memiliki nilai ekonomi, maka Anda perlu melindungi orang yang bergantung secara finansial kepadamu, jika suatu saat menghadapi risiko tutup usia.

2. Membantu mengelola risiko finansial

Memiliki penghasilan memungkinkan Anda merencanakan tujuan-tujuan keuangan di masa depan. Tujuan keuangan ini hanya bisa dicapai jika kamu menyisihkan sebagian penghasilan, ke dalam tabungan dalam rangka memenuhi tujuan-tujuan keuangan tersebut.

Untuk menghindari tabunganmu hilang akibat ada pengeluaran besar seperti jatuh sakit, kecelakaan, dan risiko lainnya, maka Anda perlu melindungi diri dengan asuransi kesehatan. Tabunganmu bisa disimpan untuk rencana masa depan yang dimiliki.

3. Masih sehat

Anda juga perlu asuransi selagi masih sehat. Tak bisa dipungkiri, kita hidup dalam masyarakat yang kebanyakan salah kaprah dan berpikir bahwa selama masih muda dan sehat, maka membeli asuransi adalah suatu pemborosan. Padahal, yang tidak disadari banyak orang adalah, asuransi merupakan pengaman yang harus disediakan sebelum risiko terjadi.

Dengan kata lain, justru seseorang perlu membeli asuransi saat ia masih sehat. Karena, ketika seseorang sudah terdeteksi suatu penyakit kritis atau mengalami kecelakaan sehingga cacat, kecil kemungkinan perusahaan asuransi mau menerima keikutsertaan orang tersebut. Lagipula, semakin muda seseorang ikut asuransi, semakin terjangkau premi yang akan dibayar. Karena, orang yang masih muda memiliki risiko sakit dan wafat yang lebih rendah.

Baca juga: Kini Nasabah Bank Mandiri (BMRI) Bisa Tarik Tunai Rp5 Juta Tanpa ATM Via Super App Livin’

Ragam asuransi yang penting dimiliki oleh Gen Z

Setelah mengetahui alasan mengapa Gen Z butuh asuransi, saatnya mengenal jenis-jenis asuransi yang penting dimiliki oleh Gen Z. Apa saja?

1. Asuransi jiwa

Setiap orang dewasa yang sudah bekerja, umumnya menimbulkan tanggung jawab finansial bagi orang lain. Misalnya, membiayai orang tua, menjadi orang tua asuh, membantu pendidikan kerabat, atau sudah membeli suatu barang dengan fasilitas kredit. Asuransi jiwa berguna untuk memberikan warisan atau santunan kepada keluarga yang ditinggalkan atau menutup sisa utang atau pengganti pemasukan yang hilang, jika Anda menghadapi risiko tutup usia.

Kalaupun orang tua dan kerabat Anda sudah mapan dan tidak membutuhkan sokongan finansial darimu, asuransi jiwa tetap dapat bermanfaat setidaknya untuk menutup biaya lain yang diperlukan, seperti pemakaman, biaya rumah sakit saat kritis, dan sebagainya.

2. Asuransi kesehatan

Karyawan baru umumnya punya semangat yang tinggi dalam bekerja. Ini membuat mereka lupa waktu, sering bekerja hingga larut malam, atau bahkan bekerja di hari libur. Alhasil, kondisi ini juga mengancam kesehatan. Itu sebabnya, Anda perlu asuransi kesehatan yang bisa memberikan perlindungan finansial jika suatu saat kamu menghadapi risiko sakit.

Pada periode ini, umumnya Gen Z baru mulai bekerja, dengan penghasilan yang tidak seberapa. Ditambah lagi, fasilitas kesehatan dari kantor boleh jadi belum sepenuhnya diberikan. Misalnya, selama probation tiga bulan, Anda belum dapat menikmati asuransi kesehatan. Atau, asuransi kesehatan yang bisa Anda nikmati sebagai karyawan yang baru satu tahun bekerja, tidak selengkap para karyawan yang sudah bekerja lebih lama.

Jika Anda masih ada alokasi dana yang cukup, tak ada salahnya mengambil asuransi kesehatan dengan premi yang sesuai dengan kemampuanmu. Asuransi kesehatan ini bermanfaat untuk menghindari pengeluaran yang jauh lebih besar jika kamu jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, pastikan Anda memilih asuransi kesehatan yang memberikan perlindungan terhadap Covid-19.

3. Asuransi kecelakaan diri

Jika pekerjaan menuntut untuk menghabiskan waktu lebih banyak di luar kantor, maka Anda juga membutuhkan asuransi kecelakaan diri yang memberikan santunan jika menghadapi risiko kecelakaan. Beberapa manfaat yang dapat Anda peroleh dari asuransi kecelakaan misalnya risiko kematian, cacat tetap total, biaya perawatan atau pengobatan di rumah sakit yang disebabkan oleh kecelakaan.

4. Asuransi kendaraan

Jika di usia ini Anda sudah mencicil kendaraan, maka umumnya kendaraan tersebut juga dilindungi oleh asuransi kendaraan. Asuransi kendaraan menghindarkan Anda dari beban finansial yang besar jika kendaraan Anda menghadapi kecelakaan.

Asuransi kendaraan ini umumnya habis ketika periode mengangsur cicilan kredit juga habis. Anda dapat memperpanjang asuransi kendaraan ini untuk menghindarkan kerugian yang lebih besar akibat kecelakaan atau kehilangan.

5. Asuransi barang elektronik

Gen Z dikenal sebagai generasi yang sangat dekat dengan dunia digital. Tak heran, Gen Z juga suka sering gonta-ganti barang elektronik dan gadget ketika ada teknologi baru atau fitur baru.

Untuk melindungi barang elektronik dari risiko rusak dan biaya servis yang mahal, maka Gen Z juga perlu memiliki asuransi barang elektronik yang memberikan perlindungan penggantian spare parts hingga unit baru jika barang elektronik atau gadget tersebut rusak total. Dengan premi yang relatif terjangkau, asuransi barang elektronik penting dimiliki untuk mencegah pengeluaran yang lebih besar jika barang elektronik Anda rusak.

Apakah Anda Gen Z yang sudah menghasilkan pendapatan sendiri? Jika ya, saatnya mandiri secara finansial dengan memiliki asuransi yang cocok untuk Gen Z. Selamat memilih. Aha
 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pasar Platform Asuransi Digital Global Capai US$169,2 miliar pada 2026
Next Post Allianz Kembali Dapat Penghargaan Best Insurance Brand

Member Login

or