1
1

3 Saham untuk Trading Plan di Tengah Sentimen Krisis Perbankan AS

Perdagangan Saham di Bursa Efek Jakarta. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Ajaib Sekuritas merekomendasikan 3 saham yang bisa masuk ke dalam daftar trading plan investor di tengah situasi krisis perbankan AS yaitu saham BBRI, TBIG, dan CMRY.

Dalam analisisnya yang disusun pada 16 Maret 2023, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menjelaskan bahwa berdasarkan keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 15-16 Maret 2023 menetapkan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) tetap pada level 5,75%.

Kebijakan menahan suku bunga tersebut menjadi kedua kalinya sejak BI menaikkan suku bunga secara berurutan mulai Agustus 2022. Hingga saat ini kenaikan suku bunga di level 5,75% menjadi yang tertinggi sejak Juli tahun 2019.

Menurutnya, terdapat beberapa alasan yang membuat BI menahan suku bunga. Pertama, inflasi secara bulanan mulai melambat pada Februari 2023 sebesar 0,16% mom dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 0,34% mom. Inflasi inti juga menurun menjadi 3,09% yoy dibandingkan pada bulan Januari 2023 sebesar 3,27% yoy.

Kedua, Bank Indonesia (BI) telah meminimalkan risiko penurunan mata uang rupiah di tengah ketidakpastian ekonomi global melalui skema operasi moneter valas Devisa Hasil Ekspor (DHE) berupa Term Deposit (TD) valas DHE. Skema ini bertujuan untuk menghimpun lebih banyak DHE, sehingga stabilitas perekonomian domestik kian solid dari risiko volatilitas ekonomi global, serta nilai tukar rupiah tetap terjaga.

|Baca juga: Arah Pasar Saham Pekan Depan Cenderung Melemah Terbatas 

Ketiga, kebijakan menahan suku bunga berpotensi meningkatkan konsumsi masyarakat, sehingga pertumbuhan ekonomi masih dapat terakselerasi. Adapun penyaluran kredit  juga diharapkan tetap tumbuh lebih tahun ini.

Selain memberikan dampak positif, Ratih melihat terdapat sentimen negatif dari kebijakan menahan suku bunga di level tersebut, di antaranya pertama, Bank Sentral Eropa (BoE) dan Amerika Serikat (The Fed) masih memberikan sinyal hawkish atas kebijakan moneter akibat inflasi yang masih jauh dari target, sehingga kebijakan tersebut akan berpotensi menyebabkan capital outflow di pasar keuangan domestik, salah satunya di pasar ekuitas.

Kedua, meskipun terdapat kebijakan TD Valas DHE BI harus memberikan suku bunga valas yang kompetitif di era tingkat suku bunga tinggi pada beberapa negara. Alhasil, nilai tukar rupiah dapat terjaga dan meminimalkan dampak imported inflation.

Setelah BI mengumumkan tingkat suku bunga, Ratih menuturkan pasar ekuitas domestik mengalami koreksi. Pasalnya, kebijakan tersebut berpotensi menyebabkan capital outflow yang tercermin di hari ini, IHSG terkoreksi -0,94% di level 6.565. Investor asing mencatatkan jual bersih di pasar reguler sebesar Rp705,8 miliar.

Selama 3 hari beruntun IHSG mengalami penurunan, yakni selama periode 13-16 Maret 2023 terkoreksi -2,94%. Selain katalis domestik, penurunan juga diakibatkan oleh kekhawatiran potensi melemahnya pasar keuangan Amerika Serikat akibat Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank. Adapun masalah likuiditas Credit Suisse di Eropa juga berpotensi memberikan spillover effect ke pasar keuangan global, sehingga pelaku pasar cenderung menghindari aset berisiko.

Lebih lanjut, Ratih menyampaikan trading plan yang perlu diperhatikan menggunakan analisis teknikal untuk 17 Maret 2023, yaitu:

(Buy) BBRI di area Rp4.730 dengan target harga pada resistance di level Rp4.860 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp4.670

(Buy) TBIG di area Rp2.120 dengan target harga pada resistance di level Rp2.250 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp2.050.

(Buy) CMRY di area Rp4.620 dengan target harga pada resistance di level Rp4.840 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp4.400.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Profil Dewan Juri Unitlink Award 2023 Media Asuransi
Next Post Kriteria Penilaian Unitlink Award 2023

Member Login

or