Media Asuransi, JAKARTA – Pasar saham sedang lesu karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok di bawah level 7.000. Kondisi kinerja pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang masih terpuruk hingga Juni 2024 ini menunjukkan harga saham secara umum cenderung mengalami penurunan.
|Baca: IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Perdagangan Sore
“Dalam situasi seperti ini investor disarankan mencari alternatif pilihan investasi yang lebih stabil atau berpotensi memberikan keuntungan yang lebih baik,” tegas Fund Growth Specialist PT Indo Premier Sekuritas Muhammad Arie Fadhlillah, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 29 Juni 2024.
Arie menambahkan dalam kondisi saat ini para pelaku pasar khususnya big player juga cenderung mengamankan aset pada instrumen yang lebih konservatif dibandingkan dengan saham yang relatif agresif. Dihadapkan pada kondisi pasar saham yang sedang lesu, Fadhlil pun memberikan lima tips investasi yang layak dilakukan.
Pertama, diversifikasi portofolio. Diversifikasi portofolio adalah strategi untuk mengurangi risiko dengan cara mengalokasikan investasi ke berbagai jenis aset atau instrumen keuangan yang berbeda. Tujuannya adalah menghindari konsentrasi risiko pada satu jenis investasi saja.
“Dengan memilih beberapa jenis investasi yang berbeda, investor dapat mengurangi dampak negatif dari peristiwa yang memengaruhi satu sektor atau aset tertentu,” jelas Fadhlil.
|Baca juga: Dukung Go Green, BSI Kurangi 900 Kg Jejak Karbon saat BSI International Expo 2024
Kedua, memilih reksa dana saat mempertimbangkan alternatif investasi yang menawarkan stabilitas atau potensi keuntungan yang lebih baik saat pasar saham anjlok. Reksa dana memang patut menjadi pilihan yang umum dipertimbangkan.
Ketiga, analisis fundamental. Lakukan analisis fundamental terhadap instrumen investasi yang dipilih. Pastikan untuk memahami risiko, potensi pengembalian serta faktor-faktor ekonomi dan pasar yang dapat memengaruhi investasi tersebut.
|Baca juga: 7 Tips Tempatkan Deposito di BPR dan BPR Syariah
“Pemilihan alternatif investasi harus selalu mempertimbangkan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing investor,” ungkapnya.
Konsultasi ahli
Keempat, berkonsultasi dengan ahli. Mendapatkan saran dari ahli keuangan atau konsultan investasi adalah langkah yang sangat bijak ketika sedang mempertimbangkan strategi investasi. Ahli keuangan atau konsultan investasi memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pasar keuangan, produk investasi, dan strategi investasi yang beragam.
Kelima, terus evaluasi reguler pasar keuangan yang dapat mengalami perubahan cepat dan tidak terduga. “Melalui pemantauan rutin, investor dapat mengidentifikasi perubahan tren, volatilitas pasar, dan faktor-faktor makroekonomi yang dapat memengaruhi performa investasi serta bisa menyesuaikan strategi investasi untuk memaksimalkan keuntungan,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News