1

7 Mitos Seputar Keuangan, Ini Faktanya!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Beberapa mitos seputar keuangan beredar di masyarakat Indonesia. Mitos-mitos ini menghambat orang yang akan memulai investasi dan ingin memperbaiki kehidupan finansial. Namun juga mitos seputar keuangan ini kadang memberi persepsi salah karena kurangnya literasi keuangan.

|Baca juga: 4 Tips Jitu Menggunakan Pinjaman Digital dengan Bijak

Berikut adalah beberapa mitos keuangan yang perlu Anda ketahui faktanya:

Mitos 1: Investasi Hanya untuk Orang Kaya

Fakta: Justru investasi harus dilakukan orang yang ingin menjadi kaya. Siapa pun bisa mulai berinvestasi dengan modal kecil untuk mencapai tujuan finansial masa depan, seperti membeli rumah atau dana pensiun. Anda bisa menjadi nasabah reksa dana untuk menyusun persiapan masa pensiun. Dengan berinvestasi berkala minimal Rp100.000 per bulan, Anda bisa menatap masa depan cerah.

Mitos 2: Kartu Kredit Selalu Buruk dan Harus Dihindari

Fakta: Penggunaan kartu kredit yang bijak justru bermanfaat. Kadang kita sedang tidak memiliki dana tunai di tabungan dan baru memiliki dana dalam tiga hari lagi, saat itulah kartu kredit bisa digunakan. Saat dana tunai masuk, segeralah bayar utang tersebut sebelum jatuh tempo untuk menghindari bunga. Pembayaran tagihan kartu kredit yang tepat waktu dapat membangun skor kredit yang baik. Riwayat kredit yang positif ini dapat mempermudah Anda memperoleh pinjaman di masa depan dengan syarat yang lebih baik.

|Baca juga: Mau Keuangan Stabil? Saatnya Belajar Investasi Sejak Dini

Mitos 3: Menabung Hanya Bisa Dilakukan Jika Sudah Punya Banyak Uang

Fakta : Menabung bisa dilakukan saat Anda masih berpenghasilan rendah dan bisa dilakukan semua orang, berapa pun penghasilannya. Bukan masalah nilai uang yang disisihkan namun kekonsistenan dan juga disiplin dapat membuat uang berkembang dan membantu mencapai tujuan keuangan di masa depan.

Mitos 4: Kerja Keras Saja Cukup untuk Menjadi Kaya

Fakta : Kerja keras memang penting, namun kita juga perlu bekerja cerdas dan memiliki strategi untuk memenangkan persaingan. Kerja cerdas berarti memanfaatkan peluang, networking, dan modal. Seorang konglomerat bisa berkembang usahanya bukan dengan bekerja seorang diri. Ia bisa membangun tim dengan berisikan orang-orang pintar dan juga mempercayakan usahanya ke mereka untuk dikelola untuk meningkatkan pendapatan, bukan hanya menukar waktu dengan uang.

Mitos 5: Menunda Investasi Tidak Masalah, Asal Menabung

Fakta : Menabung saja tidak cukup karena nilai uang bisa tergerus oleh inflasi. Anda harus berinvestasi untuk membantu uang Anda berkembang dan berpeluang mencapai tujuan finansial lebih cepat.

|Baca juga: 7 Cara Memilih Deposito Online Terbaik untuk Anak Muda

Mitos 6: Merencanakan Keuangan Pasti Membuat Pusing

Fakta : Perencanaan keuangan yang baik justru akan membantu Anda memahami kondisi keuangan dan mengendalikan arah uang yang dibelanjakan. Anda bisa lebih percaya diri dalam mempersiapkan masa depan dan terhindar dari masalah keuangan akut.

Mitos 7: Cicilan 0% Tidak Apa-Apa

Fakta: Tawaran ini terdengar menarik karena jikapun anda berutang dengan kartu kredit, cicilannya akan sangat ringan karena tidak dibebani bunga. Namun Anda harus hati-hati terhadap tawaran ini karena sering kali dirancang untuk mendorong konsumen membeli barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.  Mengatakan “tidak” pada skema cicilan ini bisa mencegah kita terjebak dalam utang yang tidak perlu dan mendorong kebiasaan menabung yang lebih baik. Tawaran ini malah kadang merupakan jebakan karena beban bunga cicilan sesungguhnya sudah dialihkan dengan menambah harga barang sehingga lebih tinggi daripada harga barang tersebut di pasaran.

Editor: Irdiya Setiawan

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kohler Hadirkan Standar Baru Kemewahan dan Inovasi di Indonesia Design Week (IDW) 2025

Member Login

or