1
1

8 Indikator Kesehatan Perusahaan Asuransi Umum

Media Asuransi – Dalam membeli produk asuransi, salah satu hal penting yang perlu diketahui oleh calon nasabah adalah mengetahui kondisi kinerja keuangan perusahaan penerbit produk asuransi.

Hal ini penting untuk memastikan bahwa perusahaan pengelola produk asuransi memiliki kesehatan keuangan yang baik sehingga memiliki kemampuan untuk dapat mengelola produk asuransi hingga masa pertanggungan berakhir. Istilahnya, perusahaan tersebut tidak tutup sampai dengan masa pembayaran klaim.

36 Perusahaan Raih Predikat Best Insurance 2020

Merujuk pada indikator penilaian kinerja keuangan yang digunakan oleh Dewan Juri Best Insurance Award 2020 Media Asuransi, terdapat 8 indikator kinerja yang dijadikan acuan untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan asuransi umum. Calon nasabah bisa mengakses data laporan keuangan perusahaan asuransi melalui web resmi perusahaan atau iklan di media cetak.

Kedelapan indikator tersebut adalah:

 1. Pertumbuhan Premi Neto

Ini merupakan indikator untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendatangkan dan mengelola bisnis. Rumusnya adalah premi neto, dikurangi premi neto tahun sebelumnya, dibagi premi neto tahun sebelumnya, dan dikalikan 100 persen. Pertumbuhan yang berkesinambungan menunjukkan perusahaan mampu menjaga kinerja dengan baik.

 2. Pertumbuhan Hasil Underwriting

Pendapatan underwriting merupakan pendapatan yang diperoleh dari aktivitas pokok perusahaan asuransi. Hasil underwriting adalah perhitungan hasil usaha asuransi yang berasal dari pendapatan premi setelah dikurangi dengan komisi, sesi reasuransi, kenaikan cadangan premi, beban klaim dan beban underwriting lainnya. Rumus menghitung pertumbuhan sama seperti rumus pertumbuhan pada umumnya.

 3. Rasio Beban

Indikator rasio beban digunakan untuk mengukur efisiensi core business asuransi. Secara umum dapat dikatakan makin kecil angka rasionya, semakin bagus karena operasional perusahaan lebih efisien. Rumusnya adalah beban klaim, ditambah komisi, ditambah beban usaha, dibagi pendapatan premi neto, dikalikan 100 persen.

 4. Pertumbuhan Hasil Investasi

Hasil investasi merupakan tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan asuransi atas investasi atau penempatan dananya. Dalam beberapa tahun terakhir pendapatan investasi menyumbangkan porsi pendapatan perusahaan yang besar, sehingga merupakan salah satu indikator kinerja keuangan yang cukup penting, terlebih lagi bagi asuransi jiwa. Rumusnya adalah sama seperti rumus pertumbuhan pada umumnya.

 5. Rasio Kecukupan Investasi (RKI)

RKI merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi klaim yang mungkin terjadi. Complience level yang harus dipenuhi adalah minimal 100 persen.

Rumusnya adalah Investasi ditambah kas dan bank, dibagi cadangan teknis (dikurangi porsi reasuransi) ditambah utang klaim (dikurangi porsi reasuransi), dikalikan 100 persen.

 6. Pencapaian Risk Based Capital (RBC) terhadap batas minimum.  

RBC merupakan rasio antara modal dan risiko. Complience level yang harus dicapai perusahaan asuransi adalah 120 persen. Secara umum semakin tinggi RBC semakin baik.

Rumus menghitung RBC adalah jumlah investasi ditambah kas dan bank, dibagi aset, dan dikalikan 100 persen.

 7. Total Aset Turn Over (TATO)

TATO adalah kriteria yang menunjukkan produktivitas perusahaan dan pemanfaatan kekayaan untuk menghasilkan premi bagi asuransi. Angka TATO ini biasanya disandingkan dengan rata-rata industri. Rumusnya adalah premi neto dikurangi rata-rata aset, dikalikan 100 persen.

 8. Return on Equity

Indikator ini untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan ekuitas yang ada.  Rumusnya adalah laba bersih dibagi rata-rata ekuitas, dikalikan 100 persen. Sama seperti TATO, rasio ini juga lazimnya diperbandingkan dengan rata-rata industri.

Menurut Georgi Tsvetanov (The Wharton Business School) ukuran RoE yang lazim untuk industri finansial sekitar 8 persen. Georgi Tsvetanov adalah penulis buku “Visual Finance: The One Page Visual Model to Understand Financial Statements and Make Better Business Decisions”. ACA

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BCA Gelar Webinar Edukasi Keuangan bagi Milenial
Next Post Pandemi Covid-19 Membuat Orang Ingin Menambah Polis Asuransi

Member Login

or