1
1

AAJI Adakan Seminar Digital & Risk Management in Insurance 2019 di Bali

     Untuk mendorong para anggotanya menerapkan teknologi digital, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), menyelenggarakan Seminar Digital & Risk Management in Insurance (DRiM) 2019. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali tanggal 25 – 27 September 2019. Acara tersebut dibuka oleh Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB 2A OJK) Ahmad Nasrullah, didampingi oleh Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon dan Ketua Panitia DRiM 2019 Wiroyo Karsono. Seminar DRiM, merupakan salah satu program kerja AAJI dalam meningkatkan penetrasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia.

   Dalam sambutannya Ahmad Nasrullah mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin tahunan AAJI. Saat ini merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan penetrasi pasar asuransi melalui penerapan teknologi digital. Industri asuransi tidak boleh ketinggalan dan harus bisa nengikutinya. “Ini merupakan peluang besar. Hanya saja dalam pelaksanannya tidak boleh grusa grusu,” ungkap Nasrullah di Bali, 26 September 2019.

    Kepada wartawan usai pembukaan seminar DRiM 2019, Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon memaparkan bahwa melalui kegiatan DRIM 2019, pihaknya berharap industri asuransi dapat menyiapkan strategi yang tepat guna meningkatkan penetrasi asuransi jiwa di Indonesia. “Kami mendorong para pelaku industri asuransi untuk meningkatkan strategi pemasaran melalui saluran digital, untuk lebih membuka akses kepada masyarakat lebih luas lagi. Serta mempermudah nasabah dalam berkomunikasi secara efisien dengan pihak industri secara real time, cepat, dan tepat dimanapun berada,” tegasnya.

    Budi melanjutkan, besarnya potensi pasar industri asuransi di Indonesia ini harus segera digarap. Beragam kemudahan teknologi saat ini diyakini dapat mendorong percepatan penetrasi pasar khususnya anak-anak milenial.

    Ketua Panitia DRiM 2019 Wiroyo Karsono mengungkapkan bahwa saat ini kemajuan teknologi digital telah mempengaruhi perilaku masyarakat, khususnya generasi milenial yang ingin ditawarkan produk dan layanan asuransi. “Melihat opportunities ini, industri asuransi harus siap untuk terus berinovasi dalam menawarkan produk dan layanan yang sesuai serta menaruk bagi generasi milenial,” ujarnya. Wiroyo menambahkan, penetrasi penggunaan internet dan pengguna media sosial di Indonesia diharapkan dapat mendorong penetrasi pasar market asuransi di Indonesia. “Dengan tema Capturing Potentials Among Digital Millenials hampir 500 peserta akan mendapatkan perspektif, perihal pentingnya transformasi disemua lini bisnis untuk digitalisasi. Yang nantinya dapat menentukan desain produk sesuai dengan kebutuhan pasar,” ujarnya.

     Seminar DRiM 2019 menghadirkan pembicara dari pelaku asuransi dan digital serta beragam profesional terkait teknologi dan digital.  Pembicara hari pertama adalah Agus Nurudin (Managing Director Nielsen Indonesia), Noni S Purnomo (Presiden Direktur PT Blue Bird Tbk), Ongki Kurniawan (Executive Director Grab Indonesia), Randy Chandra (CEO RDS Group), Marnix Zwart (Co-Founder & CCO GoBear), Harshet Lunani (Founder & CEO Qoala), Leontinus Alpha Edison (Co-Founder Tokopedia), Megawaty Khie (Country Director of Google Indonesia), Nicholas Yeo (READI), Harianto Gunawan (Director of Enterprise Payment OVO), dan Bimo Notowidigdo (Managing Director, COO DBS Indonesia). Pembicara hari kedua adalah Joerg Biebel (Regional Chief Risk Officer Allianz Asia/Pacific), Premraj Thuraisingam (Chief Transformation Officer PT Prudential Life Assurance), Chiew Ai Chin (Chief Strategy Officer AIA Singapore) dan Rhenald Kasali (Founder Rumah Perubahan). Wiek

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Victoria Insurance Bayar Klaim Kebakaran Mega Mall Bengkulu Sebesar Rp14 Miliar
Next Post Realisasi Wakaf Baru Rp400 Miliar dari Potensi Rp188 Triliun

Member Login

or