AAJI Catat Klaim Asuransi Kesehatan Naik Mencapai Rp20,83 Triliun di 2023

Media Asuransi, JAKARTA – Industri asuransi jiwa telah membayarkan total klaim sebesar Rp162,75 triliun di sepanjang 2023.  Klaim tertinggi yang harus dibayarkan oleh para perusahaan asuransi jiwa pada asuransi kesehatan yang terus melonjak hingga mencapai Rp20,83 triliun di akhir 2023, naik 24,9% dari tahun sebelumnya sebesar Rp16,68 triliun.

AAJI mencatat klaim asuransi kesehatan di awal 2023 hanya berjumlah Rp4,6 triliun periode Januari – Maret 2023. Namun nilai tersebut terus melonjak hinggga mencapai Rp20,83 triliun pada akhir tahun.

Ketua Bidang Literasi dan Perlindungan Konsumen AAJI, Freddy Thamrin memaparkan, “Sampai dengan akhir tahun 2023, kami telah membayarkan klaim sebesar Rp162,75 triliun kepada lebih dari 10 juta penerima manfaat. Kami mencatat terjadi tren penurunan pembayaran pada beberapa jenis klaim, seperti klaim akhir kontrak, klaim meninggal dunia, klaim penebusan polis (surrender) serta klaim penarikan sebagian (partial withdrawal),” ungkap Freddy dalam paparan kinerja industri asuransi jiwa 2023 di Jakarta.

|Baca juga: Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Rp219,70 Triliun di Tahun 2023

“Saat ini rasio klaim asuransi kesehatan terhadap pendapatan premi untuk produk tersebut sudah mencapai 138%. Ada margin yang cukup besar antara pembayaran klaim dengan pendapatan preminya. Namun, kami di industri asuransi jiwa tetap menjaga komitmen kami dalam memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat melalui pembayaran klaim yang sesuai dengan kesepakatan dalam polis,” tambah Freddy.

Freddy mengatakan bahwa sejak pertengahan 2022, pertumbuhan klaim asuransi kesehatan selalu diatas 25%, khususnya klaim asuransi Kesehatan individu.  Sementara, klaim asuransi meninggal dunia mencapai Rp11,02 triliun, turn 8,3% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp12,03 triliun.

Sementara untuk klaim asuransi kesehatan kumpulan, juga tercatat ada kenaikan cukup signifikan sebesar 23,2% dibandingkan tahun 2022, sehingga klaimnya menjadi Rp7,44 triliun di tahun 2023.

Editor: Wahyu Widiastuti