Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, penopang pertumbuhan premi asuransi umum hingga kuartal III/2022 adalah asuransi properti, asuransi kendaraan, asuransi rangka kapal, asuransi kesehatan, asuransi kecelakan diri, asuransi kredit, dan asuransi aneka.
Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset dan Analisa AAUI Trinita Situmeang, mengatakan bahwa perkembangan ekspor komoditas unggulan seperti batu bara, minyak kelapa sawit, besi dan baja di Indonesia akan menjadi lini bisnis yang berpengaruh pada pertumbuhan industri asuransi umum di tahun 2023. “Pertumbuhan dari sisi asuransi properti atau harta benda kemudian asuransi rekayasa atau engineering, asuransi pengiriman barang, kemudian asuransi aneka,” katanya dalam jumpa pers kinerja asuransi umum dan reasuransi kuartal III/2022, secara daring, Jumat, 16 Desember 2022.
|Baca juga: Restrukturisasi Kredit Diperpanjang Sampai Maret 2024, AAUI: Angin Segar Bagi Kami
Dari sisi pangsa pasar, per kuartal III/2022, lini bisnis asuransi properti masih menjadi penyumbang premi terbesar yakni sebesar 30,8 persen. Kemudian diikuti lini asuransi kendaraan bermotor dengan pangsa pasar premi sebesar 19,5 persen. Di posisi ketiga ada asuransi kredit dengan porsi sebesar 16,9 persen. Kemudian asuransi kesehatan dengan porsi sebesar 6,9 persen di posisi keempat dan disusul asuransi marine cargo dengan portofolio sebesar 5,2 persen.
Trinita menambahkan bahwa pada periode ini, lini bisnis asuransi properti mencatatkan pertumbuhan premi 30,7 persen. Asuransi kendaraan bermotor preminya tumbuh 19,4 persen. Premi asuransi kredit tumbuh 17,1 persen, sedangkan asuransi kesehatan preminya tumbuh 12,5 persen, dan premi lini bisnis asuransi marine cargo tumbuh 29,1 persen.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
