Media Asuransi, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan mengungkapkan lini usaha asuransi kredit menunjukkan pertumbuhan sebanyak 21,5 persen sepanjang 2023. Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan pada penyaluran kredit perbankan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Untuk lini usaha asuransi kredit, mencatat premi senilai Rp22,338 triliun selama 2023. Jika dibandingkan dengan 2022, lini usaha ini tumbuh 56,2 persen yang sebesar Rp14,298 triliun. Hal ini terkait dengan tumbuhnya kredit baru dan pembiayaan korporasi,” ujar Budi, di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024.
|Baca: Jokowi: Patut Bersyukur, Probabilitas Indonesia Masuk Jurang Resesi Hanya 1,5%
Selain itu, tambahnya, pangsa pasar perolehan premi selama 2023 masih didominasi oleh asuransi properti yang menjadi pendongkrak perolehan premi di industri asuransi umum. Kemudian pada posisi pangsa pasar berikutnya disusul lini usaha asuransi kredit dan asuransi kendaraan bermotor.
Adapun ketiga lini usaha ini mendominasi pangsa pasar perolehan premi. Jika dijumlahkan proporsinya adalah sebesar 65,8 persen dari keseluruhan perolehan premi selama 2023.
“Namun, ada juga lini usaha lain yang juga ikut mendominasi pangsa pasar di industri asuransi umum, seperti lini usaha asuransi kesehatan dan asuransi rekayasa/engineering dengan proporsi masing-masing usaha ini adalah 6,4 persen dan 5,0 persen,” pungkas Budi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News