1
1

Ace Hardware (ACES) Diperkirakan Cetak Kenaikan Marjin

Media Asuransi, JAKARTA – PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) diperkirakan memiliki potensi kenaikan marjin dengan ekspektasi pemulihan pendapatan dan biaya operasional yang dipertahankan.

Melalui Daily Write Up bertajuk Ace Hardware Indonesia (ACES IJ) – Stellar 4Q21 bottom line, analis Mirae Sekuritas Christine Natasya mengatakan ACES mencatat pendapatan 4Q21 sebesar IDR381,5 miliar, tumbuh kuat sebesar 381,5% yoy. Perusahaan mampu membukukan opex yang lebih rendah sebesar 32,1% yoy dan meningkatkan laba operasionalnya 70,4% yoy pada kuartal tersebut. 

“Akibatnya, marjin laba operasional ACES meningkat menjadi 23% di 4Q21 (vs. 13% di 4Q20). Secara kumulatif di FY21, ACES membukukan bottom line IDR704,4 miliar, di atas perkiraan kami dan konsensus dengan masing-masing mencapai run-rate 145% dan 131%.”

|Baca juga: BEDAH SAHAM: Tantangan Ace Hardware (ACES) Hadapi Persaingan Ketat

Perusahaan membukukan GPM yang lebih rendah sebesar 49,1% di 4Q21 (vs 50,4% di 3Q21 dan 49,3% di 4Q20) karena perubahan penjualan. Kontribusi produk lifestyle dan toys terhadap pendapatan meningkat pada kuartal tersebut. 

ACES mencatat top line 4Q21 sebesar IDR1,84 triliun, -4,3% yoy. Namun, perbaikan terlihat secara QoQ karena adanya pelonggaran PPKM pada quartal tersebut, setelah PPKM ketat sejak varian Delta Covid-19 terjadi pada quartal sebelumnya. Secara kumulatif FY21, top line ACES (IDR6,5 triliun) sejalan dengan perkiraan kami dan konsensus dengan mencapai 99% dibandingkan perkiraan FY21. 

Meskipun SSSG perusahaan masih negatif hingga Februari 2022 (-8,5% yoy), kami melihat akan ada peningkatan pertumbuhan pada netprofit 2022F karena kemampuan perusahaan menjaga opex. Kami memperkirakan SSSG perlahan pulih karena pandemi yang diperkirakan akan menjadi endemik.

“Kami meningkatkan rekomendasi kami pada ACES menjadi trading buy karena kami melihat potensi kenaikan margin dengan ekspektasi pemulihan topline serta biaya operasional yang dipertahankan.”

Mengingat low base effect, Christine berpikir perusahaan dapat memulihkan pendapatannya kembali ke 2020 ketika pandemi pertama kali datang. Risiko penurunan meliputi: 1) pemulihan konsumsi PDB yang lebih rendah dari perkiraan; dan 2) tingkat PPKM yang lebih tinggi, yang mengarah pada penerapan peraturan yang lebih ketat.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post SPEKTRA FAIR  Hadirkan Pameran Virtual Selama Ramadhan 1443 H
Next Post Mandiri Inhealth Cetak Lonjakan Laba di 2021 Hampir 100%

Member Login

or