Media Asuransi – PT Acset Indonusa Tbk (ACST) berhasil membukukan kontrak baru di kuartal I/2021 sebesar Rp142,3 miliar. Perolehan kontrak baru tersebut sebagian besar berasal dari bidang pengerjaan untuk pondasi dan infrastruktur, baik yang dikerjakan induk perusahaan maupun anak usahanya.
“Meski berhasil mencatatkan kontrak baru, dari sisi pendapatan pada kuartal I/2021 mengalami penurunan sebesar 20,2 persen menjadi Rp381,05 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu Rp477,61 miliar,” kata Idot Supriadi dalam siaran tertulisnya dikutip Media Asuransi di Jakarta, Kamis, 22 April 2021.
Baca Juga:
- Edukasi Keuangan Sequis: Perempuan Bijak Mengelola Keuangan dengan Metode ‘Kakeibo’
- Lionsgate Play Jalin Kerja Sama Strategis dengan Telkomsel dan Telkom
- Pefindo Ganjar Peringkat idA+ untuk Asuransi Central Asia (ACA)
- MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 22 April 2021
Menurut Idot, seiring dengan menurunnya jumlah pendapatan di kuartal I/2021, perseroan juga mencatat penurunan rugi bersih sebesar 35,97 persen dari Rp124,44 miliar menjadi Rp79,68 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh perlambatan proyek maupun penundaan tender akibat pandemi. Secara rinci, perolehan pendapatan kuartal I/2021 didominasi oleh sektor konstruksi sebesar 54 persen, infrastruktur sebesar 33 persen, fondasi sebesar 9 persen dan sektor lainnya sebesar 4 persen.
“Di kuartal I/2021, pendapatan kami masih didominasi oleh sektor konstruksi sebesar 54 persen. Menariknya lagi, sektor lainnya dari aktivitas perdagangan dan jasa sewa oleh anak usaha memiliki peranan yang cukup baik sebesar 4 persen dan ini masih memungkinkan untuk kita dongkrak pertumbuhannya,” katanya.
Realisasi kuartal I/2021 diakuinya memberi pengaruh terhadap pencapaian target perusahaan. Meski demikian, perseroan memiliki strategi khusus untuk dapat keluar dari zona tersebut. Salah satunya adalah perseroan akan memfokuskan perbaikan internal yang bertujuan untuk memperkuat fundamental perusahaan, sehingga siap untuk melaju seiring pemulihan yang akan terjadi di industri konstruksi kedepannya.
“Beberapa strategi lainnya adalah melakukan kajian secara berkala terhadap dampak akibat pandemi atau faktor lainnya yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Dengan upaya tersebut, perseroan akan melakukan penyesuaian yang dipandang perlu dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian,” jelasnya.
Strategi lainnya yang akan dijalankan perseroan adalah dengan melakukan inisiatif digitalisasi sebagai upaya pengembangan di internal, di antaranya program pemantauan progres proyek secara daring, e-Logistics dan e-Procurement. Hal ini juga diikuti dengan pengkajian kembali akan proses bisnis yang ada di setiap lapisan organisasi guna mencapai hasil kerja yang lebih efektif dan efisien.
“Dengan demikian, kami percaya bahwa perusahaan dapat menjawab tantangan yang ada dengan sigap dan adaptif dalam rangka menjaga pertumbuhan bisnis dan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan,” pungkasnya. One
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News