PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) memberikan penghargaan kepada kota dan kabupaten yang dinilai memiliki program keselamatan di jalan yang bagus. Penghargaan dalam ajang Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2018, diserahkan dalam suatu acara yang diadakan di Jakarta, 13 Desember 2018. Acara ini antara lain dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro, dan Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri.
Sejak awal penyelenggaraan, IRSA merupakan bentuk kolaborasi dan sinergitas dengan 5 Pilar keselamatan jalan di Indonesia yang disesuaikan dengan Rancangan Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan. Kelima pilar itu adalah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, Korps Lalu Lintas Kepolisian RI (Polri), dan Kementerian Kesehatan.
Chief Executive Officer (CEO) Adira Insurance Julian Noor mengungkapkan bahwa IRSA didukung penuh oleh Kementerian PPN/Bappenas sebagai koordinator lima pilar keselamatan jalan. “Ini kedua kalinya hasil riset IRSA dijadikan laporan yang disampaikan oleh Kementerian PPN/Bappenas di kancah internasional dalam hal penerapan tata kelola keselamatan jalan. Kami selaku pihak swasta sangat mengucapkan terima kasih khususnya kepada Kementerian PPN/Bappenas sudah mempercayai kami,” katanya.
Julian menjelaskan, ada 137 kota dan kabupaten yang ikut serta dalam IRSA 2018. Dari 137 peserta, terpilih 23 kota dan kabupaten finalis IRSA 2018. Para finalis terpilih berdasarkan data-data keselamatan jalan seperti jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah kecelakaan, jumlah fatalitas kecelakaan, dan data pendukung lainnya melalui tahapshortlisting. Selanjutnya dilakukan tahap observasi lapangan dan survei kepuasan pengguna jalan terhadap 23 finalis IRSA 2018, yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengukur kualitas penerapan tata kelola keselamatan jalan di 23 kota dan kabupaten tersebut.
Setelah survei dan observasi dilakukan, selanjutnya dilakukan penjurian dan sharing session. “Yang membedakan dengan tahun sebelumnya, penjurian dan sharing session dilakukan di Kota Surabaya pada Oktober lalu. Juri IRSA terdiri dari perwakilan lima pilar keselamatan jalan dan pakar keselamatan jalan lainnya. Saat penjurian, finalis melakukan pemaparan mengenai berbagai permasalahan, program kerja, inovasi, dan evaluasi kebijakan dalam penerapan program keselamatan jalan,” jelas Julian Noor.
Lebih lanjut dituturkan bahwa pengembangan pada penyelenggaraan IRSA terus dilakukan, khususnya pada metodologi riset IRSA. Tahun ini Adira Insurance menambahkan salah satu atribut penilaian IRSA, yakni penerapan konsep smart city pada sistem keselamatan jalan (Smart City for Road Safety). Di era digital ini, penting bagi kota dan kabupaten dalam menangani masalah lalu lintas termasuk kecelakaan dengan mengacu pada konsep smart city, yaitu pelayanan serba prima yang cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel, informatif, dan mudah diakses.
Tidak hanya dijadikan sebagai salah satu atribut penilaian IRSA, Smart City for Road Safety dijadikan tema penganugerahan IRSA 2018. “Dengan mengangkat tema ini, kami melihat bahwa konsep ini wajib diterapkan di kota dan kabupaten untuk memudahkan masyarakat mendapatkan layanan dalam bidang keselamatan jalan yang cepat dan akurat. Salah satu kota di Indonesia yang telah menerapkan smart city dalam bidang keselamatan jalan adalah Kota Surabaya,” kata Julian. Pada IRSA 2018 ini, Kota Surabaya mendapat penghargaan sebagai The Most Inspiring City in Road Safety.
Sementara itu, untuk penghargaan khusus, Kota Semarang mendapat dua penghargaan yakni sebagai kota/kabupaten terbaik pada upaya meningkatkan jumlah pengguna angkutan umum dan sebagai kota/kabupatenterbaik dalam penerapan konsep smart city pada program keselamatan jalan. Kota Bandung juga mendapat dua penghargaan khusus, yakni sebagai kota/kabupaten dengan program inovasi terbaik dalam upaya meningkatkan tata kelola keselamatan jalan dan sebagai kota/kabupaten terbaik pada program edukasi keselamatan jalan
Untuk Kategori Kota dengan Tingkat Kepadatan Penduduk Tinggi, pemenang utamanya adalah Kota Bandung. Selain menjadi pemenang utama, kota ini menyabet penghargaan untuk Pilar 2: Jalan yang Berkeselamatan (Safer Road) dan Pilar 5: Penanganan Pra dan Pasca Kecelakaan (Pre and Post-Crash Response). Di kategori ini, untuk Pilar 1: Manajemen Keselamatan Jalan (Safer Management) dimenangkan Kota Banjarmasin. Pemenang Pilar 3: Kendaraan yang Berkeselamatan (Safer Vehicle) adalah Kota Yogyakarta. Sedang pemenang Pilar 4: Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan dimenangkan Kota Bogor.
Kota Samarinda menjadi pemenang utama di Kategori Kota dengan Tingkat Kepadatan Penduduk Rendah. Samarinda meraih tiga kemenangan di kategori ini yakni, Pilar 1: Manajemen Keselamatan Jalan (Safer Management), Pilar 2: Jalan yang Berkeselamatan (Safer Road), dan Pilar 5: Penanganan Pra dan Pasca Kecelakaan (Pre and Post-Crash Response). Dua penghargaan lain diraih Kota Probolinggo untuk Pilar 3: Kendaraan yang Berkeselamatan (Safer Vehicle) dan Kota Bontang untuk Pilar 4: Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan (Safer User).
Sementara itu untuk Kategori Kabupaten dengan Tingkat Kepadatan Penduduk Tinggi, pemenang utamanya adalah Kabupaten Pacitan. Di kategori ini, Kabupaten Pacitan menyabet dua penghargaan untuk Pilar 2: Jalan yang Berkeselamatan (Safer Road) dan Pilar 3: Kendaraan yang Berkeselamatan (Safer Vehicle). Kabupaten Cianjur meraih penghagaan untuk Pilar 1: Manajemen Keselamatan Jalan (Safer Management). Kabupaten Jepara meraih dua penghargaan yakni untuk Pilar 4: Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan (Safer User), dan Pilar 5:Penanganan Pra dan Pasca Kecelakaan (Pre and Post-Crash Response).
Sedangkan Kabupaten Bangka menjadi pemenang utama untuk Kategori Kabupaten dengan Tingkat Kepadatan Penduduk Rendah. Kabupaten Bangka memborong kemenangan atas empat pilar, yakni untuk Pilar 2:Jalan yang Berkeselamatan (Safer Road), Pilar 3: Kendaraan yang Berkeselamatan (Safer Vehicle), Pilar 4: Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan (Safer User), dan Pilar 5: Penanganan Pra dan Pasca Kecelakaan (Pre andPost-Crash Response). Satu-satunya penghargaan di kategori ini yang lepas dari genggaman Kabupaten Bangka adalah Pilar 1: Manajemen Keselamatan Jalan (Safer Management) yang diraih Kabupaten Barito Kuala.
Kota Semarang menjadi pemenang utama IRSA 2018 untuk Kategori Kota/Kabupaten ‘Excellent City 2017’. Di kategori ini, Kota Semarang memborong tiga kemenangan, yakni di Pilar 2: Jalan yang Berkeselamatan (Safer Road), Pilar 4: Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan (Safer User), dan Pilar 5: Penanganan Pra dan Pasca Kecelakaan (Pre and Post-Crash Response). Penghargaan untuk dua pilar lainnya diraih Kota Balikpapan di Pilar 1:Manajemen Keselamatan Jalan (Safer Management) dan Kota Tangerang di Pilar 3: Kendaraan yang Berkeselamatan (Safer Vehicle). Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News