Adira Insurance telah memiliki lini bisnis marine cargo sejak tahun 2005 dan fokusnya makin ditingkatkan sejak 2011. Perlindungan yang diberikan antara lain kerusakan barang karena kapal terbalik, tenggelam, tabrakan, cuaca buruk, risiko selama loading atau unloading barang angkutan, kebakaran, dan pencurian. “Kebutuhan perlindungan terhadap barang-barang pengangkutan yang semakin meningkat membuat kami memperluas jalur distribusi melalui broker, agent, banking, corporate, dan berbagai jalur lainnya,” ujar Commercial Underwriting Marine Department Head Adira Insurance Fajar Rastoto dalam rilis yang diterima redaksi, 8 November 2016.
Untuk memperoleh perlindungan asuransi marine cargo dari Adira Insurance, Pelanggan dapat melakukan pembayaran one trip, yakni membayar premi asuransi setiap kali barangnya dikirim melalui fasilitas cargo yang diangkut oleh moda transportasi yang dipilih. Selain itu, Pelanggan juga dapat membayar premi asuransi marine cargo secara open cover, yakni membayar premi per tahun dengan spesifikasi perlindungan dan intensitas pengangkutan cargo yang disesuaikan dengan kebutuhannya.
Fajar optimistis peluang bisnis marine cargo masih sangat besar, mengingat penetrasinya masih kecil secara nasional. Saat ini banyak Pelanggan yang berminat terhadap bisnis marine cargo berbasis syariah. Hal tersebut terlihat dari adanya peningkatan premi bruto bisnis asuransi marince cargo syariah di Adira Insurance yaitu sebesar 69 persen dari akhir September 2015 ke akhir September 2016. “Dengan program pemerintahan Presiden Joko Widodo terkait tol laut yang cepat terlaksana, maka bisnis marine cargo nasional akan terus meningkat,” tandasnya. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts
Asuransi