Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa bahwa momentum pemulihan ekonomi yang telah berjalan di 2021 akan terus berlanjut di tahun 2022 ini. Hal ini disampaikannya dalam Seminar Nasional “Akselerasi Ekonomi Daerah untuk Memacu Pemulihan Nasional” di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa, 8 Februari 2022.
“Dengan begitu, Indonesia akan makin dekat dengan kondisi normal. “Pembalikan di kuartal IV 2021 harus kita jaga momentumnya di tahun ini,” ucapnya saat menyampaikan keynote speech pada seminar yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Kendari.
Seminar nasional ini dibuka secara langsung oleh Sekjen PWI Pusat, Mirza Zulhadi. Sedangkan para pembicara hadir secara virtual, mengingat kenaikan kasus positif Covid-19 beberapa hari terakhir. Sekitar 130 peserta seminar hadir secara langsung di lokasi dan sekitar 100 orang lainnya hadir secara virtual melalui aplikasi zoom.
|Baca juga: Pemerintah Tegaskan Arah Pemulihan Ekonomi Semakin Kuat
Hadir dalam pembicara secara virtual adalah Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI Astera Primanto Bhakti, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara, Kapuspen Kemendagri Benni Irwan, Deputi Ekonomi Kementerian Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia menjadi yang terbaik keempat di dunia. “Benar pandemi melanda dunia, tapi kita juga harus tahu kalau Indonesia salah satu negara yang tak sampai porak poranda. Kita dianggap 4 negara terbaik penanganan pandemi di seluruh dunia,” katanya.
Menurut Airlangga, perekonomian Indonesia sepanjang 2021 tumbuh 3,69 persen, dan ini sesuai dengan target pemerintah. Modal pertumbuhan ekonomi itu tentu makin memuluskan target capaian pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,2 persen. “Yang pasti, semua ini tentu saja karena kebijakan gas dan rem pemerintah yang sudah sesuai,” tuturnya.
Berbekal kesuksesan dan semangat ini, Airlangga menyatakan bahwa makin tinggi tingkat vaksinasi, maka semakin optimistis perekonomian Indonesia segera pulih. Meski saat ini Indonesia kembali diuji dengan maraknya varian Omicron, dia menyatakan optimistis semua dapat dilalui dengan baik.
|Baca juga: Sri Mulyani: Pemerintah, BI, OJK, dan LPS Bersinergi Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi
Menko juga menyatakan bahwa dalam kondisi pandemi yang belum usai, pemerintah mendorong berbagai kebijakan untuk mampu menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem di 212 wilayah di Indonesia sepanjang 2022. Salah satu kebijakan yang sudah terbukti efektif mampu menekan tingkat kemiskinan adalah program perlindungan sosial yang masuk dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Kebijakan pengentasan kemiskinan melalui program perlindungan sosial telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan dari 10,14 persen pada Maret 2021 menjadi 9,71 persen pada September 2021. “Program pengentasan kemiskinan dan perlindungan sosial telah menurunkan tingkat kemiskinan dari 10,14 persen menjadi 9,71 persen pada September 2021,” kata Airlangga.
Program perlindungan sosial 2021 terealisasi Rp171 triliun atau 91,5 persen dari pagu Rp186,64 triliun, diberikan antara lain untuk pengentasan kemiskinan ekstrem kepada 1,16 juta penerima di 35 kabupaten prioritas. Sementara program perlindungan masyarakat pada 2022 memiliki pagu Rp154,8 triliun untuk melanjutkan program bantuan sosial seperti PKH dan Sembako, Kartu Prakerja, BLT Desa, Jaminan Kehilangan Pekerjaan, serta antisipasi perluasan perlindungan sosial.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News