Media Asuransi, JAKARTA – Setelah terkoreksi dalam 5 hari berturut-turut, saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) akhirnya berhasil rebound pada perdagangan kemarin, naik 60 poin atau 8,89% ke level Rp735 per saham.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BUKA termasuk ke dalam 10 besar saham teraktif secara frekuensi, nilai perdagangan, dan volume perdagangan. Saham BUKA menempati urutan ke-5 saham dengan volume perdagangan terbesar yaitu 600 juta lembar saham, sedangkan untuk top trading value saham BUKA berada di urutan ke-4 senilai Rp429 miliar. Adapun untuk top trading frequency saham BUKA berada di peringkat kedua sebanyak 29.517 kali ditransaksikan.
|Baca juga: Bukalapak Masuk Bisnis Bank Digital, Ini Pengaruhnya ke Harga Saham
Sepanjang bulan Oktober ini, saham BUKA mayoritas ditransaksikan di zona merah. Saham BUKA tercatat hanya 3 kali berada di zona hijau yaitu pada tanggal 6 Oktober 2021 yang menguat 1,83% ke level Rp835 per saham, berikutnya pada 14 Oktober 2021 yang menguat 7,19% ke level Rp745 per saham, dan terakhir pada perdagangan kemarin 25 Oktober 2021.
Meski sudah rebound, tetapi harga saham BUKA saat ini masih berada di bawah harga IPO yaitu Rp850 per saham. Saat listing perdana, saham BUKA sempat menyentuh batas atas harga atau auto rejection atas (ARA) hingga menyentuh level Rp1.060 per saham. Namun setelah itu, harga saham BUKA terus menukik turun meski secara fundamental menunjukkan perbaikan kinerja.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News