1
1

Akseleran Jajaki Akuisisi Perusahaan Multifinance

kantor Akseleran. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Platform fintech peer to peer lending Akseleran tengah menjajaki akuisisi perusahaan multifinance dalam rangka memperluas pasar.

Direktur Utama Akseleran Christopher Gultom menyampaikan bahwa rencana akuisisi multifinance tersebut guna mendukung target penyaluran pinjaman dalam beberapa tahun ke depan.

Pada tahun ini Akseleran pun tengah melakukan upaya untuk mengakuisisi perusahaan multifinance yang diharapkan mampu memperluas pasar sehingga Akseleran bisa terus meningkatkan penyaluran pembiayaannya sekaligus ikut membantu menekan gap pembiayaan di Indonesia.

|Baca juga; Penyaluran Kredit Akseleran Tumbuh 55% di 2022

“Jadi untuk perusahaan multifinance akan kita coba jalankan, mudah-mudahan dalam waktu 6 bulan ke depan sudah bisa diimplementasikan hanya memang masih proses panjang. Jadi fungsi multifinance ini untuk mengambil pasar yang dilayani Akseleran sekarang tapi  dengan ukuran yang lebih besar lagi. Karena size-nya besar jadi penyaluran perpenerima pinjaman bisa Rp10 miliar, Rp20 miliar dan pertumbuhannya jadi lebih tinggi lagi, karena biasanya kita penyaluran per penerima pinjaman hanya Rp2 miliar, sekarang bisa menyalurkan per penerima pinjaman lebih dari Rp2 miliar. Jadi produknya tetap sama hanya kita main di pasar yang lebih besar,” ungkapnya, seperti dikutip dari situs resmi perusahaan, Rabu 5 April 2023.

Pada tahun 2023 ini, Akseleran menargetkan mampu menyalurkan pinjaman hingga Rp6 triliun, atau naik 100 persen dari penyaluran di 2022 yang sebesar Rp2,9 triliun. Menurut Christopher, hal ini bukan target mustahil untuk dicapai karena setiap tahunnya Akseleran memang mencatatkan pertumbuhan penyaluran pinjaman hingga 100 persen.

“Karena secara historis pertumbuhannya memang kurang lebih sekitar itu. Jadi bukan yang ekstrem banget karena kita juga memang masih startup jadi memang perlu ada growth yang tinggi tetapi secara historis kita masih mampu untuk tumbuh jadi pertumbuhannya masih realistis,” sambungnya.

Pada 2022, Akseleran menyalurkan pinjaman sebesar hampir Rp3 triliun, tumbuh sekitar 62 persen dibandingkan 2021. Sejak pendirian 6 tahun lalu hingga saat ini Akseleran telah melewati berbagai macam  tantangan, salah satunya saat pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia. Christopher mengakui, pandemi ini telah membuat setiap sektor industri keuangan terdampak, salah satunya P2P Lending. Namun, di industri ini sendiri yang paling banyak terdampak yaitu P2P Lending yang melayani pembiayaan konsumtif.

“P2P Lending terbagi menjadi dua, ada yang pembiayaan konsumtif dan ada yang untuk pembiayaan produktif. Nah kalau yang pembiayaan konsumtif itu yang sebenarnya pinjaman online (pinjol) . Yang terdampak itu sebenarnya mereka, (peminjamnya) ada yang lay off (PHK), ada yang dirumahkan, potong gaji sehingga untuk pengembalian lumayan sulit,” jelas dia.

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pen Underwriting Akuisisi Tay River Holdings, Langkah Awal di Pasar Asuransi Kelautan
Next Post Survey  PwC: Prospek Merger, Akuisisi, dan Restrukturisasi Asuransi Jiwa di Eropa

Member Login

or