Media Asuransi, GLOBAL – FTI Consulting mengungkapkan meskipun suku bunga meningkat di 2023 namun pada tahun tersebut tetap menjadi periode yang sangat aktif bagi merger dan akuisisi (M&A) asuransi di seluruh Eropa. Hal itu terungkap dalam laporan Barometer M&A Asuransi Eropa untuk 2023.
FTI Consulting menyoroti lonjakan volume aktivitas yang mencatat rekor, dengan total 574 kesepakatan M&A asuransi diumumkan sepanjang 2023. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan lebih dari 30 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 435 kesepakatan, serta dibandingkan dengan 2021 yang mencatat 379 kesepakatan.
|Baca: Aksi Akuisisi dan Merger Perusahaan Asuransi Diyakini Cerah di 2024
Dilansir dari laman Reinsurance News, Selasa, 26 Maret 2024, tingginya aktivitas ini terjadi meskipun ketidakpastian yang berkelanjutan seputar kondisi makroekonomi dan meningkatnya biaya pinjaman.
Menurut laporan tersebut, Inggris dan Irlandia terus menjadi pemimpin pasar Eropa untuk M&A asuransi pada 2023, dengan 232 transaksi diumumkan dibandingkan dengan 177 pada 2022, menandai peningkatan sebesar 31 persen.
Perhatian juga tertuju pada wilayah Jerman, Austria, dan Swiss (DACH), yang mencatat 81 kesepakatan diumumkan pada 2023 dibandingkan dengan 53 pada tahun sebelumnya. Lebih menariknya, 95 persen dari kesepakatan-kesepakatan ini terkait dengan penyedia distribusi dan layanan. Wilayah ini dikenal sebagai salah satu pasar yang paling terfragmentasi di Eropa.
Soroti sektor broker
FTI Consulting menyoroti bahwa sektor broker menyumbang 87 persen dari total kesepakatan yang diumumkan pada 2023, dengan total 502 kesepakatan. Selain itu, semua kesepakatan ekuitas swasta juga mengalami peningkatan sebesar 39 persen pada 2023, naik dari 263 transaksi yang diumumkan pada 2022 menjadi 366.
FTI Consulting menyimpulkan 2023 menjadi tahun yang sangat aktif lagi untuk M&A asuransi di seluruh Eropa. Hal ini terjadi di tengah ketidakpastian yang berkelanjutan mengenai kondisi makroekonomi dan biaya pinjaman yang semakin tinggi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News