Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan asuransi utama AS, Allstate, menyebutkan perkiraan kerugian bencana alam untuk Februari 2024 berada di bawah ambang batas pelaporan US$150 juta. Angka itu menurun dari kerugian bencana alam sebesar US$241 juta pada Februari tahun sebelumnya.
Pada bulan sebelumnya, Allstate mengumumkan perkiraan kerugian bencana alam sebesar US$325 juta untuk Januari 2024, yang sebagian besar disebabkan oleh dua peristiwa yang menyumbang sekitar 80 persen dari total kerugian. Adapun kerugian bencana alam sepanjang 2023 mencapai US$5,6 miliar, meningkat dari US$3,1 miliar pada 2022.
Melihat kembali hasilnya untuk kuartal keempat 2023, Allstate mencatat pendapatan bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa sebesar US$1,5 miliar, peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kerugian sebesar US$303 juta pada kuartal yang sama 2022.
|Baca juga: Kerugian dari Asuransi Bencana Alam Australia Tembus US$1,2 Miliar Selama Musim Panas
Dilansir dari laman Reinsurance News, Jumat, 22 Maret 2024, kebijakan asuransi mobil merek Allstate mengalami kenaikan tarif yang berdampak pada premi sebesar 0,1 persen untuk Februari, dengan perubahan sejak awal tahun sebesar 1,5 persen.
Sementara itu, asuransi pemilik rumah di bawah merek Allstate mengalami kenaikan tarif yang lebih mencolok, menghasilkan dampak premi sebesar 2,4 persen untuk Februari dan 2,7 persen sepanjang tahun ini.
Allstate juga mencatat bahwa kenaikan tarif yang diterapkan dan inflasi dalam biaya penggantian rumah yang diasuransikan menyebabkan peningkatan premi tertulis bruto rata-rata asuransi pemilik rumah sebesar 12,4 persen pada Februari 2024, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News