1
1

Aon Perkirakan Kerugian Asuransi Bencana Global pada Kuartal I/2023 sebesar US$15 Miliar

Cuaca yang tidak menentu belakang ini, sering terjadinya hujan dan angin kencang. bahkan bencana alam | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Divisi Peramalan Dampak dari broker asuransi dan reasuransi Aon telah mengeluarkan perkiraan awal untuk kerugian bencana global yang diasuransikan pada kuartal pertama tahun 2023, dengan total sekitar US$15 miliar dan mengatakan bahwa badai konvektif yang parah merupakan penyebab utamanya.

Dikutip dari Artemis, total kerugian ekonomi dari bencana alam global pada kuartal pertama 2023 diperkirakan oleh Aon mencapai setidaknya US$63 miliar.

Gempa bumi dahsyat di Turki dan Suriah merupakan kontributor utama kerugian ekonomi, dengan nilai sekitar US$39,1 miliar dari total kerugian tersebut berasal dari peristiwa tersebut.

|Baca juga: Kerugian Bencana Dorong Penurunan Nilai Perusahaan Asuransi Properti/Kecelakaan di AS Tahun 2021

Penghitungan kerugian ekonomi dari bencana alam jauh di atas rata-rata, jika dibandingkan dengan data dasar abad ke-21 (US$53 miliar) dan secara signifikan lebih tinggi daripada median (US$38 miliar), Aon mencatat.

Kerugian global pada entitas asuransi swasta dan publik saat ini diperkirakan mencapai US$15 miliar, yang mendekati rata-rata dan median 10 tahun terakhir.

Namun, Aon memperingatkan bahwa perkembangan potensi kerugian kemungkinan akan mendorong angka kerugian yang diasuransikan tersebut menjadi lebih tinggi.

Bahkan Aon memperingatkan bahwa “perkembangan kerugian yang kuat” diperkirakan akan terus berlanjut sepanjang sisa tahun ini dari bencana alam dan bencana cuaca yang terlihat pada kuartal I/2023.

Seperti biasanya, risiko sekunder menyebabkan bagian terbesar dari kerugian bencana yang diasuransikan pada kuartal pertama di seluruh dunia.

Peristiwa di Amerika Serikat diperkirakan telah menyebabkan 58% dari kerugian yang diasuransikan dan EMEA 25%.

“Sejumlah peristiwa yang lebih besar terjadi, termasuk gempa bumi di Turki dan merebaknya aktivitas badai konvektif yang parah di Amerika Serikat pada tanggal 1-3 Maret, yang masing-masing diperkirakan akan mengakibatkan kerugian yang diasuransikan lebih dari US$ 3 miliar,” kata Aon.

|Baca juga: Aon: Renewal Reasuransi APAC Bulan April Setelah Alami Gejolak di 1/1

Untuk kejadian di Selandia Baru, Aon memperkirakan bahwa kerugian tertanggung gabungan dari banjir Auckland dan Topan Gabrielle mendekati US$2 miliar.

Aon saat ini memperkirakan bahwa US$5,4 miliar dari kerugian yang diasuransikan berasal dari aktivitas badai konvektif yang parah di Amerika Serikat, sebuah angka yang juga dapat meningkat karena sebagian dari aktivitas ini masih sangat baru.

Sementara itu, Aon mencatat bahwa Badai Angin Eropa merupakan musim yang paling sedikit menimbulkan kerugian sejak musim dingin 1995/1996.

Perlu juga dicatat bahwa broker BMS Group menyarankan total kerugian yang diasuransikan untuk badai konvektif parah di kuartal I/2023 dapat mengalami perkembangan yang signifikan, dengan sebanyak US$9,5 miliar dari risiko itu saja, yang akan secara signifikan meningkatkan angka Aon jika perkembangan itu terjadi.

 

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Avrist Assurance Bukukan Laba Bersih Rp122 Miliar di 2022
Next Post ACORD Merilis Laporan Kuartalan Indeks Saham Asuransi Global

Member Login

or