Media Asuransi, JAKARTA – Aset PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) tahun 2021 tumbuh 9,5 persen, dari Rp9,7 triliun per Desember 2020 menjadi Rp10,6 triliun per Desember 2021. Peningkatan aset BCA Syariah di 2021 diantaranya didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), yakni tabungan, giro, dan deposito.
Direktur BCA Syariah, Pranata, mengatakan bahwa DPK BCA Syariah per Desember 2021 mencapai Rp7,7 triliun, atau meningkat 12,1 persen yoy dibandingkan Desember 2020. Produk Tabungan BCA Syariah tumbuh 56 persen yoy sehingga memperkuat komposisi dana murah (current account and saving account/CASA) yang tumbuh 36,4 persen yoy mencapai sebesar Rp2,6 triliun.
“Peningkatan DPK menandakan tumbuhnya kepercayaan masyarakat untuk menempatkan dana di BCA Syariah,” kata Pranata dalam paparan kinerja BCA Syariah 2021 secara daring, Senin, 14 Maret 2022.
Lebih lanjut diakui bahwa penyaluran pembiayaan masih menjadi tantangan bagi perseroan. BCA Syariah mencatatkan pertumbuhan pada penyaluran pembiayaan sebesar 12,2 persen secara tahunan atau year on year (yoy), mencapai Rp 6,2 triliun.
|Baca juga: BCA Syariah Dorong Milenial Berwirausaha
“Dalam melaksanakan fungsi intermediasi, penyaluran pembiayaan BCA Syariah masih didominasi sektor produktif diantaranya sektor industri pengolahan, perdagangan dan proyek-proyek infrastruktur strategis pemerintah,” ujarnya.
Portofolio pembiayaan UMKM dapat memenuhi ketentuan regulator dengan komposisi sebesar 22,78 persen dari total pembiayaan 2021. Sementara pembiayaan konsumer memberikan kontribusi sebesar 3,4 persen.
“Tahun ini BCA Syariah akan fokus meningkatkan pembiayaan konsumer BCA Syariah diantaranya melalui berbagai aktivitas pemasaran seperti BCA Expoversary Online maupun Offline dan tentunya dengan menawarkan margin yang kompetitif bagi masyarakat,” jelas Pranata.
Kualitas pembiayaan BCA Syariah masih terjaga pada level yang sehat dengan Non-Performing Financing (NPF) Gross tercatat sebesar 1,13 persen dan NPF Net sebesar 0,01 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum, mengatakan bahwa pihaknya ingin tetap dapat mempertahankan pertumbuhan pembiayaan di 2021. BCA Syariah terus hadir sebagai mitra bagi para nasabah untuk bersama-sama mewujudkan pemulihan dunia usaha.
“Kami secara konsisten menyalurkan pembiayaan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan menjaga kualitas pembiayaan yang dimiliki BCA Syariah kepada sektor usaha yang masih prospektif dan kepada pelaku usaha yang memang mempunyai rekam jejak yang baik,” paparnya.
Dalam upaya mendukung keuangan berkelanjutan, BCA Syariah mencatatkan penyaluran pembiayaan pada Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB) sebesar Rp1,9 triliun atau 31,9 persen dari total portofolio pembiayaan di 2021.
“Tahun ini sudah ada 7 sektor KUB yang telah memperoleh pembiayaan BCA Syariah, penyaluran pembiayaan pada sektor lain akan ditingkatkan. Bersamaan dengan itu, pengembangan kapasitas SDM juga terus menjadi konsentrasi kami untuk meningkatkan pemahaman terhadap keuangan berkelanjutan di seluruh lini organisasi,” jelas Yuli.
Menurutnya, pengelolaan aset dan liabilitas yang baik di 2021 turut tercermin pada profitabiltas perusahaan yang mampu memperoleh laba sebelum pajak (profit before tax) Rp107,5 miliar, meningkat 16,1 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp92,6 miliar.
|Baca juga: BCA dan Batavia Prosperindo AM Luncurkan Reksa Dana Syariah
Pertumbuhan transaksi perbankan elektronik terus tumbuh seiring dengan kebutuhan masyarakat melakukan kegiatan perbankan di tengah pandemi. Pengguna mobile banking BCA Syariah Mobile meningkat 63,8 persen secara tahunan menjadi 78 ribu pengguna. BCA Syariah terus meningkatkan sinergi dengan BCA sebagai entitas induk untuk peningkatan fitur-fitur transaksi e-channel yang bisa dinikmati oleh nasabah.
Di 2021, nasabah BCA Syariah bisa menikmati fitur baru pada ATM BCA di seluruh Indonesia yaitu setor tunai dan top up Flazz dari kartu ATM BCA Syariah, semuanya bebas biaya. Fitur pada BCA Syariah Mobile juga sudah dilengkapi dengan fitur pembayaran QR untuk mendukung kecepatan dan keamanan transaksi bagi nasabah di masa pandemi karena tidak perlu menggunakan uang tunai.
“Sinergi dengan BCA untuk memperkuat infrastruktur TI dan menambah ragam layanan pada e-channel merupakan salah satu strategi kunci kami untuk meningkatkan layanan perbankan transaksional. Nasabah BCA Syariah dapat memanfaatkan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi di channel BCA yang tersebar luas maupun melalui BCA Syariah Mobile,” jelas Yuli.
Pada tahun 2022 ini, BCA Syariah menargetkan pertumbuhan selaras dengan proyeksi regulator, yakni di kisaran 6-7 persen untuk aset dan laba. Sementara pertumbuhan pembiayaan dan DPK tahun 2022 ditargetkan sebesar 7-9 persen.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News