Media Asuransi, GLOBAL – Kawasan Asia Pasifik (APAC) memimpin pasar game seluler global, menghasilkan 64% total pendapatan pada tahun 2023. Pasalnya, menurut GlobalData, kawasan ini memiliki 5,2 miliar pelanggan seluler, yang mencakup lebih dari setengah total pelanggan seluler secara global.
Laporan tematik terbaru GlobalData “Mobile Gaming,” mengungkapkan bahwa pendapatan game seluler bernilai US$124 miliar pada tahun 2023 dan akan tumbuh menjadi US$195 miliar pada tahun 2030. Dari segi negara, China adalah pemimpin dalam game seluler, menyumbang sekitar 31% dari total pendapatan global. Pendapatan Amerika berada di urutan kedua dengan pangsa 17%, diikuti oleh Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.
Rupantar Guha, Principal Analyst, Thematic Intelligence di GlobalData, mengatakan akses ke jaringan 5G mendukung pertumbuhan mobile gaming di APAC. Wilayah ini menyumbang sekitar 75% dari langganan 5G seluler global pada tahun 2023, dengan 1,8 miliar langganan 5G, terutama di China, Korea Selatan, dan Jepang.
“Langganan 5G akan meningkat hingga hampir empat miliar pada akhir tahun 2028, memastikan kawasan ini akan terus memimpin pasar game seluler di masa mendatang,” tulisnya dalam laporan yang dikutip, Sabtu, 16 Maret 2024.
Game seluler adalah pasar yang sangat diperebutkan, dengan beragam perusahaan berebut posisi. Namun perusahaan game seluler berada di bawah tekanan di beberapa bidang, terutama regulasi, yang akan terus menjadi ancaman disruptif di masa mendatang.
Guha menyimpulkan regulasi akan terus menjadi ancaman yang mengganggu di masa mendatang. Pada tahun 2023, rancangan peraturan China untuk mengekang pengeluaran dalam game menghapus nilai pasar Tencent dan NetEase sebesar US$80 miliar.
“Peraturan seputar pembelian dalam aplikasi, privasi data, keselamatan anak, antimonopoli, kecerdasan buatan (AI), dan komisi toko aplikasi akan terus berdampak pada semua perusahaan game seluler.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News