Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Asset menilai, menurunnya proyeksi angka resesi di Indonesia yang pada awalnya 5 persen menjadi 2 persen, menjadikan investor asing semakin percaya bahwa Indonesia menjadi negara yang aman untuk menanamkan modal di tengah bayang-bayang ketidak pastian ekonomi global.
“Optimisme ini, karena fundamental ekonomi Indonesia relatif lebih solid dibandingkan dengan negara lain,” ujar Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta dalam Media Day by Mirae Asset, di Jakarta, Kamis, 9 Maret 2023.
Nafan optimistis, dengan kondisi ekonomi domestik yang cenderung aman dan berdaya tahan dalam kondisi ekonomi yang tak menentu, modal asing akan terus mengalir. Di Indonesia, pasar saham masih mencatat aliran modal masuk sekitar Rp2,28 triliun sejak awal tahun ini dan berhasil menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang sempat turun tajam mencapai batas bawah pada beberapa waktu lalu.
|Baca juga: Gubernur BI: Ada 3 Alasan Mengapa Investor Asing Mesti Berinvestasi di Indonesia
Kondisi yang sama juga terjadi pada pasar obligasi yang dibanjiri modal masuk, sehingga mencerminkan pergerakan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun yang relatif stabil.
Selain semakin mengecilnya potensi resesi Indonesia, Nafan menyebutkan nilai tukar rupiah masih kuat meski berada di level Rp15.000. “Rupiah belum menyentuh sentimen higher for longer, jadi masih relatif stabil,” ujarnya.
Kemudian, kata dia lagi, inflasi domestik juga masih stabil dan lebih rendah dari suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Kebijakan BI yang terus menjaga likuiditas turut memberikan optimisme.
Faktor lainnya yang memberikan optimisme investor asing terhadap perekonomian Tanah Air, yaitu ketahanan eksternal Indonesia yang masih relatif kuat, seperti surplus transaksi berjalan dan surplus neraca perdagangan.
Pembukaan ekonomi China juga akan membantu pemulihan permintaan, termasuk ke Indonesia, sehingga investor bisa semakin optimistis.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News