1
1

Asuransi Bangun Askrida Diganjar Peringkat idA Outlook Stabil

Gedung kantor pusat Asuransi Bangun Askrida. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat “idA” kepada PT Asuransi Bangun Askrida (Askrida). Prospek dari peringkat perusahaan adalah “stabil”. 

Melalui keterangan resminya, Pefindo menjelaskan bahwa perusahaan asuransi dengan peringkat idA memiliki karakteristik keamanan keuangan yang kuat relatif terhadap perusahaan lainnya di Indonesia, namun mungkin akan terpengaruh oleh perubahan kondisi bisnis yang merugikan dibandingkan perusahaan asuransi lain dengan peringkat yang lebih tinggi. 

Peringkat tersebut mencerminkan sinergi kuat yang dijalin Askrida dengan pemegang saham, profil permodalan yang kuat, dan likuiditas yang di atas rata-rata. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh kinerja operasi perusahaan yang sederhana karena loss ratio yang tinggi, serta persaingan yang ketat di pasar asuransi umum non-captive

|Baca juga: Nonot Haryoto: Kecepatan Layanan Kunci Eksis di Industri

Peringkat dapat dinaikkan jika Pefindo melihat perbaikan yang signifikan dan berkelanjutan pada posisi bisnis perusahaan, yang juga harus diiringi dengan penguatan pada profil keuangan perusahaan. 

Sementara itu, peringkat dapat diturunkan jika posisi bisnis perusahaan di pasar captive melemah secara signifikan, atau bila perusahaan mengalami penurunan yang cukup besar pada posisi permodalan atau kinerja operasionalnya. 

Askrida adalah perusahaan asuransi umum dengan fokus pada pasar captive asuransi kredit untuk bank pembangunan daerah (BPD). Perusahaan juga menawarkan berbagai produk asuransi umum lain seperti properti, kendaraan bermotor, surety bond, kecelakaan diri, kargo, dan lainnya. 

Pemegang saham Askrida terdiri dari 51 entitas, termasuk beberapa BPD, dana pensiun BPD, yayasan karyawan BPD, dan pemerintah daerah (Pemda). Tiga pemegang saham terbesarnya per 30 September 2021 adalah Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (16,5%), Dana Pensiun PT BPD Jawa Barat Banten (13,8%), dan PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (10,2%).

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Masih Berpotensi Melemah
Next Post MARKET REVIEW: Saham-Saham Bank Besar Topang Kenaikan IHSG Pekan Lalu

Member Login

or