1
1

Asuransi Jiwa Jepang Hadapi Risiko Kredit Moderat Berkat Alokasi Investasi Pendapatan Tetap

Ilustrasi. | Foto: Pixabay

Media Asuransi, GLOBAL – Asuransi jiwa di Jepang menghadapi risiko kredit yang moderat berkat alokasi signifikan mereka pada investasi pendapatan tetap. Menurut catatan CreditSights, meski menghadapi risiko itu, perusahaan asuransi jiwa Jepang berhasil mengelolanya dengan baik yang ditunjukkan oleh kualitas kredit tinggi dari portofolio obligasi mereka.

Seperti rekan-rekan global mereka, perusahaan asuransi jiwa Jepang memanfaatkan prinsip Manajemen Aset-Liabilitas (ALM) untuk memastikan investasi sesuai dengan kewajiban kontrak asuransi jangka panjang. Namun, risiko pasar, terutama risiko ekuitas, lebih jelas terlihat bagi asuransi jiwa di Jepang dibandingkan dengan rekan-rekan global mereka.

Dilansir dari laman Asia Insurance, Kamis, 27 Juni 2024, kepemilikan ekuitas asuransi jiwa Jepang, sebesar 15-20 persen dari keseluruhan investasi, secara signifikan lebih tinggi daripada asuransi lainnya di kawasan Asia-Pasifik atau Amerika Serikat. Meski demikian, ada rencana untuk secara bertahap mengurangi eksposur ini.

|Baca juga: Rencana Penerbitan Sukuk Global Pemerintah Diganjar Peringkat BBB

Investor kredit perlu memahami bagaimana risiko pasar memengaruhi solvabilitas asuransi jiwa di Jepang. Saat ini, perusahaan asuransi tersebut berada dalam posisi yang lebih kuat dibandingkan dengan sebelum periode covid-19, mampu menghadapi uji stres investasi yang parah dan mempertahankan solvabilitas mereka.

Pada tahun fiskal yang berakhir pada 2023, ekonomi Jepang mengalami perubahan signifikan, termasuk penghapusan Pengendalian Kurva Hasil (YCC), depresiasi yen yang tajam, dan kenaikan signifikan di pasar saham domestik.

Strategi investasi asuransi jiwa Jepang telah berkembang secara sesuai, dengan pergeseran ke Obligasi Pemerintah Jepang (JGB), pengurangan sekuritas asing yang dilindungi nilai, pendekatan fleksibel terhadap investasi luar negeri yang tidak dilindungi nilai, dan pengurangan yang disengaja dalam investasi ekuitas.

Perubahan strategis ini dipandang positif bagi rasio solvabilitas perusahaan asuransi, meski dampaknya pada kinerja operasional netral. Sementara mengurangi eksposur terhadap sekuritas asing dan ekuitas mungkin menurunkan hasil, ini diimbangi dengan pengurangan biaya lindung nilai dan peningkatan alokasi pada obligasi berdurasi lebih panjang atau obligasi korporasi.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Fitch Yakin Ketidakpastian Politik di Prancis Tidak Pengaruhi Peringkat Perusahaan Asuransi
Next Post Pendapatan Negara Menyusut, APBN Defisit Rp21,8 Triliun per Mei 2024

Member Login

or