1
1

Asuransi Syariah Dinilai Belum Punya Fokus Bisnis yang Tepat, Kenapa?

Project Managing Director Karim Consulting Indonesia Rizal Arslan. | Foto: Media Asuransi/Muh Fajrul Falah

Media Asuransi, JAKARTA – Project Managing Director Karim Consulting Indonesia Rizal Arslan menyebutkan asuransi syariah memiliki potensi bisnis besar mengingat Indonesia sebagai salah satu negara Muslim terbesar di dunia. Namun sayangnya, asuransi syariah belum memiliki fokus bisnis yang pas sehingga menimbulkan persaingan dengan asuransi konvensional.

“Sekarang asuransi syariah masih belum fokus mau ke mana, masih ngambang, kadang-kadang ada yang masih saingan sama konvensional. Jadi belum ada strategi-strategi yang cukup pas, karena kan asuransi konvenvensional pasti ada syariahnya,” jelas Rizal, di Jakarta, Rabu, 12 Juni 2024.

Sehingga, lanjut Rizal, ke depan bagaimana industri asuransi perlu memetakan strategi-strategi yang ada, baik dari konvensional maupun syariah, sehingga kedua bisnis tersebut mampu berjalan dengan baik.

Strategi bisnis

Ia menambahkan ada beberapa strategi yang perlu disoroti. Pertama, mirroring, semua produk konvensional memiliki produk syariah. Hal ini mengingat opsi asuransi konvensional dan syariah menjadi sangat penting, lantaran calon pembeli polis dapat memilih berbagai macam opsi. Terlebih gaya hidup dengan dasar syariah kini menjadi minat besar masyarakat.

|Baca juga: Anda Sudah 40 Tahun? Ikuti Ajakan Sequis untuk Jaga Tekanan Darah dan Hidup Sehat

“Sehingga itu bisa menjadi opsi bagi masyarakat nanti ada pilihan konvensional atau syariah, itu strategi pertama yaitu mirroring model. Jadi semua produk konven ada syariahnya, ada pilihan syariahnya, daripada ke syariah lain mendingan ke syariah anak perusahaan gitu,” jelasnya.

Kedua, strategi diversifikasi. Setiap asuransi konvensional maupun syariah memiliki target pasarnya masing-masing. Hal ini dilakukan untuk menghindari perebutan segmen pasar.

“Sehingga konven dan syariah itu harus mempunyai produk yang berbeda, supaya tidak terjadi overlap penjualan produk syariah tinggi, konven rendah, atau konvensional tinggi, syariah rendah gitu,” ujar Rizal.

|Baca juga: POJK 8/2024 Meluncur, Pengamat: Akselerasi Bisnis Konvensional dan Digital Jadi Lebih Cepat

Di sisi lain, industri juga bisa melakukan metode kombinasi, yakni perusahaan asuransi syariah yang telah melakukan spin off bisa menyasar produk konvensional terlebih dahulu, dalam hal ini mirroring. Namun setelah perusahaan menemukan fokus bisnisnya maka dapat dilakukan diversifikasi.

“Jadi di awal kita lakukan mirroring dulu, sama dulu semua (produknya), konven ada, di syariah juga ada. Tapi nanti waktu syariah sudah punya ukuran bisnis yang besar sendiri maka nanti baru kita pisahkan diversifikasi antara produk konven sama syariahnya gitu,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Anda Sudah 40 Tahun? Ikuti Ajakan Sequis untuk Jaga Tekanan Darah dan Hidup Sehat
Next Post MRT Makin Diminati Sebagai Sarana Transportasi
toto Malukutoto login toto macau toto 4d ilmu bet slot maxwin MALUKU TOTO situs toto Malukutoto login Maluku toto cancertoto depo 5k ilmu bet slot gacor slot gacor hari ini malukutoto
maluku toto toto Malukutoto Malukutoto CANCER TOTO situs slot cancertoto toto toto toto slot gacor cancertoto
situs toto SLOT GACOR SLOT GACOR HARI INI situs toto
cancer toto malukutoto Maluku toto cancer toto CANCERTOTO ilmubet toto cancertoto maluku toto slot gacor slot gacor cancer toto malukutoto situs depo 5k situs toto cancertoto cancertoto cancertoto toto toto toto 4d 4d 4d
slot gacor slot gacor slot gacor slot slot slot slot gacor hari ini slot gacor hari ini slot gacor hari ini situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot slot slot slot slot gaocr slot gaocr slot gacor

Member Login

or