1
1

Asuransi Syariah Diperkirakan Tumbuh 8-10 Persen

    Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) A Sya’roni mengatakan bahwa di tengah perlambatan ekonomi global, kontribusi industri asuransi Indonesia khususnya syariah masih menjanjikan, dengan pertumbuhan dua digit. Pertumbuhan yang diestimasi mencapai 8-10 persen ini, didorong oleh tumbuhnya lini bisnis asuransi syariah baru yang signifikan, diantaranya halal chance. “Sekalipun jumlah pemain asuransi syariah cukup besar, market share masih 5-6 persen,” katanya saat menjadi pembicara dalam acara Insurance Market Leader Award 2019 dan Insurance Outlook 2020, di Jakarta, 21 November 2019.

     Menurut Sya’roni, berbanding terbalik antara jumlah pemain asuransi syariah dan besarnya pangsa pasar, memperlihatkan bahwa persaingan di asuransi syariah jauh lebih kompetitif. Kondisi inilah yang mendorong kinerja masing-masing pemain asuransi syariah, lebih aktif memasuki pasar. Ini terlihat dari kontribusi asuransi syariah terhadap bisnis asuransi, yang pada 2014-2018 mencapai 10-12 persen. Sedangkan 2019, hingga September porsinya sudah mencapai 7,3 persen. Dengan angka yang sudah di atas lima persen ini, diharapkan pada akhir 2019 nanti, dapat mencapai dua digit.

    Lebih lanjut Sya’roni menjelaskan bahwa potensi pertumbuhan asuransi syariah yang besar, karena ada dukungan pemerintah dan regulator Industri Keuangan Non Bank (IKNB). “Kami optimistis, prospek asuransi syariah ke depan lebih menjanjikan, dengan dukungan regulasi, diantaranya sukuk syariah,” katanya. Walau demikian, Ketua Umum AASI ini mengakui bahwa para pemain asuransi syariah masih punya banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dipenuhi untuk mengejar target pangsa pasar. Edi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba CIMB Niaga Syariah Q3-2019, Tumbuh 62 Persen
Next Post Premi Asuransi Umum akan Tumbuh 17 Persen di Tahun 2020

Member Login

or