1
1

Asuransi Taiwan di Kuartal I Tunjukkan Kinerja Solid

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Hasil riset IFG Progress terbaru mengungkapkan pada kuartal I-2025, industri asuransi Taiwan menunjukkan kinerja yang solid. Di sektor asuransi jiwa, pendapatan premi tumbuh signifikan sebesar 19,9 persen year on year (YoY), sementara klaim hanya meningkat tipis sebesar 1,2 persen  YoY.

|Baca juga: Industri Asuransi China Tumbuh Moderat di Kuartal I

Kondisi ini menghasilkan perbaikan loss ratio di industri asuransi jiwa. Sektor asuransi Taiwan membukukan laba sebelum pajak gabungan sebesar $30,72 miliar (NT$93,1 miliar) hingga akhir Maret 2025, turun 11,6 persen dari tahun ke tahun, menurut data dari Biro Asuransi.

Dilansir Insurance Asia, perusahaan asuransi jiwa melaporkan laba sebelum pajak sebesar $27,92 miliar (NT$84,9 miliar), turun $3,66 miliar (NT$11,1 miliar) atau 11,6 persen dari periode yang sama tahun lalu. Perusahaan asuransi non-jiwa mencatat laba sebelum pajak sebesar $2,71 miliar (NT$8,2 miliar), menandai penurunan tahun ke tahun sebesar $363 juta (NT$1,1 miliar) atau 11,8 persen.

|Baca juga: Alokasi Investasi Industri Asuransi Umum Didominasi Obligasi, Tembus Rp59,6 Triliun di Kuartal I/2025

Dolar Taiwan Baru terdepresiasi sebesar 1,21 persen terhadap Dolar AS selama kuartal pertama. Akibatnya, cadangan valuasi valuta asing perusahaan asuransi jiwa naik sebesar $21,12 miliar (NT$64,0 miliar) menjadi $93,59 miliar (NT$283,6 miliar).

Namun, gabungan keuntungan atau kerugian valuta asing dan lindung nilai, bersama dengan volatilitas dalam cadangan valuasi valuta asing, berjumlah negatif $16,47 miliar (NT$49,9 miliar).

Meskipun demikian, perusahaan asuransi jiwa mencatat laba bersih sebesar $92,86 miliar (NT$281,4 miliar) dari investasi luar negeri. Angka ini mencakup hasil valuta asing dan lindung nilai tetapi tidak termasuk dampak volatilitas cadangan valuasi valuta asing.

Sementara itu, sektor asuransi umum mencatat pertumbuhan premi sebesar 11,5 persen YoY. Namun, beban klaim meningkat signifikan sebesar 33,7 persen YoY, terutama disebabkan lonjakan klaim dari lini bisnis asuransi kebakaran yang tercatat naik hingga tujuh kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Editor: Irdiya Setiawan

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Shell Indonesia Gelar Forum untuk Para Eksekutif
Next Post IHSG Berbalik Melemah di Sesi I Selasa

Member Login

or