PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) akan menggenjot bisnis perlindungan asuransi jiwa dan kesehatan dengan porsi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan produk investasi. Pada kuartal ketiga, kinerja produk perlindungan asuransi jiwa dan kesehatan meningkat menjadi 50 persen dari total pendapatan bisnis atau atau polis baru di tahun 2019.
“Salah satu strategi penting AXA Mandiri yang diterapkan pada 2019 yaitu meningkatkan kinerja produk proteksi dan kesehatan,” kata Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo G Kusuma saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, 12 November 2019.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa kinerja produk perlindungan asuransi jiwa dan kesehatan yang meningkat menjadi 50 persen dari total pendapatan bisnis atau polis baru hingga kuartal ketiga tahun 2019, lebih tinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu sebesar 36 persen. “Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kesadaran para nasabah kami atas produk proteksi AXA Mandiri semakin meningkat,” ujarnya.
Hingga kuartal ketiga 2019, AXA Mandiri membukukan premi bruto (Gross Weighted Premium/GWP) sebesar Rp6,9 triliun, naik enam persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Aset perseroan mencapai Rp30,2 triliun, naik sembilan persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara RBC tercatat sebesar 525,2 persen, jauh di atas batas aman yang ditentukan oleh OJK. “Dengan tingkat kesehatan tersebut, kami berharap dapat meningkatkan kepercayaan nasabah dan masyarakat Indonesia,” papar Handojo yang dalam kesempatan itu didampingi oleh Direktur Kepatuhan Rudi Kamdani serta Komisaris Utama AXA Mandiri Agus Haryoto Widodo.
Menurutnya, capaian positif tersebut merupakan hasil kinerja optimal dari sumber daya perusahaan untuk terus mengokohkan posisi AXA Mandiri sebagai pemimpin pasar asuransi jiwa di jalur bancassurance nasional. “AXA Mandiri akan genap berusia 16 tahun di bulan Desember mendatang. Di usia remaja ini, AXA Mandiri terus berbenah diri, meningkatkan kualitas produk perlindungan asuransi, layanan kepada nasabah, karyawan, hingga tenaga pemasar untuk dapat memberikan perlindungan yang komperehensif kepada masyarakat Indonesia. Atas upaya tersebut, AXA Mandiri tetap mempertahankan predikat sebagai bancassurance nomor satu di Indonesia, sesuai dengan data AAJI per kuartal ketiga tahun 2019,” jelas Handojo.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Komisaris AXA Mandiri Agus Haryoto Widodo memberi penghargaan atas kinerja positif AXA Mandiri tersebut. “Kami bersyukur AXA Mandiri mampu terus beradaptasi dan berinovasi dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, sehingga masih mampu mencetak pertumbuhan yang sehat dengan laba bersih lebih dari Rp940 miliar pada tahun 2018. Saat ini, AXA Mandiri menjadi salah satu kontributor profit terbesar dari perusahaan anak Mandiri Group. Oleh karena itu, Bank Mandiri akan terus mendukung pertumbuhan bisnis AXA Mandiri,” kata Agus.
Ke depan, Agus berharap manajemen AXA Mandiri mampu menjaga konsistensi pertumbuhan dengan terus mencari potensi pasar yang belum tergarap, sambil terus menjaga kepercayaan dan kenyamanan nasabah eksisting. “Penetrasi asuransi yang masih rendah dan peluang pasar, khususnya nasabah Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri, masih bisa digarap lebih jauh. Kebutuhan perencanaan keuangan dan perlindungan nasabah selalu berubah dan meningkat. Hal ini dapat menjadi momentum yang baik bagi AXA Mandiri untuk terus berkembang, melalui inovasi dan pendekatan-pendekatan yang tepat,” tambahnya. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News