1
1

Bank Dunia Dorong Peningkatan Perlindungan terhadap Bencana Berskala Besar

Ilustrasi. | Foto: Ist

Media Asuransi, GLOBAL – Bank Dunia mengungkapkan Toolkit Kesiapsiagaan dan Tanggapan Krisis yang diperluas memiliki fokus pada peningkatan perlindungan terhadap bencana berskala besar. Lalu memungkinkan mobilisasi modal swasta serta kemampuan mentransfer risiko bencana intensitas tinggi tapi frekuensi rendah kepada perusahaan reasuransi dan pasar modal.

Dengan memanfaatkan alat-alat yang sudah ada seperti obligasi bencana, Grup Bank Dunia bermaksud memberikan kepada negara-negara opsi untuk menyematkan obligasi bencana, asuransi, dan produk manajemen risiko lainnya ke dalam operasi pembiayaan bank mereka.

Selanjutnya, pemerintah yang memenuhi syarat dapat memiliki akses ke pembayaran dari mekanisme asuransi dalam keadaan krisis, tanpa harus menanggung utang lebih banyak. Pendekatan ini bertujuan untuk menggerakkan modal swasta dan mengalihkan risiko ke perusahaan reasuransi internasional dan pasar modal.

|Baca juga: Startup Insurtech Cake Dapat Dana Segar US$1,3 Juta

Bekerja sama dengan para donor, Grup Bank Dunia juga bertujuan memastikan produk-produk asuransi ini dapat diakses oleh negara-negara berpendapatan rendah. “Tindakan baru ini akan bekerja bersama dengan komponen-komponen kunci lain dari Toolkit Krisis yang diperluas,” kata Bank Dunia, dikutip dari laman Reinsurance News, Kamis, 15 Februari 2024.

Diumumkan pada Juni, Klausul Utang Tahan Bencana (CRDC) yang Tahan Terhadap Perubahan Iklim akan memungkinkan negara-negara kecil memberikan prioritas pemulihan bencana daripada pembayaran utang ketika bencana melanda.

Grup Bank Dunia telah memperluas CRDC untuk mencakup semua pinjaman yang ada di negara-negara yang memenuhi syarat, memungkinkan peminjam untuk menunda pembayaran bunga dan biaya, serta memungkinkan biaya ditanggung oleh sumber daya konsesi.

Selain itu, Bank Dunia juga menyetujui serangkaian alat baru untuk membantu negara-negara berkembang merespons lebih baik dan memperkuat kesiapsiagaan terhadap krisis di masa depan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Gallagher Rombak Jajaran Manajemen Demi Pacu Pertumbuhan
Next Post Bank Muamalat Targetkan KPR Rp5,3 Triliun di 2024

Member Login

or