Media Asuransi, GLOBAL – Bank Dunia menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global di tahun ini karena kuatnya ekspansi Amerika Serikat (AS). Namun, Bank Dunia memperingatkan perubahan iklim, perang, dan utang yang tinggi akan merugikan negara-negara miskin yang menjadi tempat tinggal sebagian besar penduduk dunia.
Mengutip The Business Times, Rabu, 12 Juni 2024, menurut laporan Global Economic Prospects, Bank Dunia meningkatkan proyeksinya menjadi 2,6 persen dari perkiraan 2,4 persen pada Januari. Namun, bank pemberi pinjaman anti-kemiskinan yang berbasis di Washington ini mempertahankan perkiraan 2025 atau tidak berubah pada angka 2,7 persen.
Sebagian besar perbaikan berasal dari peningkatan perkiraan pertumbuhan AS oleh Bank Dunia menjadi 2,5 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,6 persen. Namun negara-negara di Afrika Sub-Sahara, Timur Tengah, dan Afrika Utara mengalami penurunan perkiraan.
|Baca juga: 4 Rekomendasi Saham saat IHSG Tengah Merana
“Kabar baiknya adalah perekonomian global mulai stabil, dan berjalan lebih cepat dari yang kami perkirakan pada Januari, dan hal ini sebagian besar disebabkan oleh kekuatan ekonomi AS yang tidak terduga,” kata Kepala Ekonom Bank Dunia Indermit Gill.
Pandemi virus korona
Namun, tambahnya, jalur pertumbuhan saat ini lebih rendah dibandingkan dengan sebelum pandemi virus korona. “Dan bagi negara-negara dengan perekonomian terkecil dan termiskin, keadaannya tidak terlihat baik dalam hal stabilitas maupun pertumbuhan,” kata Gill.
|Baca juga: Bank Jasa Jakarta Beri Beasiswa dan Pembekalan Solopreneur kepada Mahasiswa ASTRAtec
Tingkat inflasi global diperkirakan turun menjadi 3,5 persen pada tahun ini dan 2,9 persen pada 2025, namun penurunan tersebut lebih lambat dibandingkan dengan perkiraan pada Januari. Hal ini berarti banyak bank sentral yang akan tetap berhati-hati dalam memangkas suku bunga, yang mungkin akan tetap tinggi dibandingkan dengan standar sebelum pandemi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News