Media Asuransi, JAKARTA – HSBC Holdings Plc tengah menjajaki rencana pencatatan saham perdana di Indonesia seiring dengan besarnya minat investor di negara ini.
Dilansir Bloomberg pada Kamis, 26 Mei 2022, menurut sumber anonim, rencana penjualan saham di Indonesia sudah dalam tahap lanjut.
Perusahaan belum mengajukan aplikasi IPO resmi, tetapi regulator sudah mengetahui niatan bank asal Inggris ini. Juru bicara HSBC menolak untuk memberikan komentar terkait hal ini. Sementara itu, jubir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan tidak memberikan komentar terkait dengan aksi korporasi.
Baca juga: Indonesia Jualan IKN di WEF, Pangeran Arab dan UEA Tertarik
Rencana ini menjadi bukti pemenuhan janji regulator yang pada saat usai integrasi sepenuhnya antara HSBC dengan bank PT Bank Ekonomi Raharja pada 2015. Pada saat itu, regulator mengatakan proses listing membutuhkan waktu beberapa tahun.
Perlu diketahui, HSBC mengakuisisi 88,9% saham PT Bank Ekonomi Raharja pada 2008 dengan nilai kesepakatan US$607,5 juta. Perusahaan membukukan laba sebelum pajak US$129 juta pada 2021. Pada 2020, perusahaan memiliki 69 cabang di 24 kota di seluruh Nusantara.
Baca juga: Para Elit Keuangan Dunia Ramal Ekonomi Global Suram
Bisnisnya meliputi komersial, investasi, manajemen kekayaan, dan personal banking. HSBC berada di tengah poros Asia setelah mengalihkan miliaran dolar modal dan membuat investasi baru seiring dengan penjualan bisnis yang tidak menguntungkan di kawasan lainnya.
Bank ini juga menolak desakan Ping An Insurance Group Co untuk melakukan spin-off bisnisnya di Asia dalam upaya untuk meningkatkan imbal hasil. Saham HSBC di Asia Tenggara telah meneguk keuntungan seiring dengan penurunan pasar di AS, Eropa, dan China di tengah risiko ekonomi dan politik. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News