1
1

Bank Indonesia: Inflasi IHK Juli 2021 Tercatat Rendah

Jalanan ibu kota saat penerapan PPKM. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi – Bank Indonesia menyatakan bahwa inflasi yang terjadi pada bulan Juli 2021 dipengaruhi oleh peningkatan inflasi kelompok volatile food dan administered prices, di tengah inflasi kelompok inti yang menurun. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2021 mengalami inflasi 0,08 persen mtm (month to month), setelah pada bulan sebelumnya mencatat deflasi sebesar 0,16 persen mtm.

Secara tahunan, inflasi IHK Juli 2021 tercatat 1,52 persen yoy (year on year), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,33 persen yoy. “Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi 2021 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0 persen plus-minus 1 persen,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Selasa, 3 Agustus 2021.

|Baca juga: Inflasi Juli 0,08 Persen

Kelompok inti pada Juli 2021 mencatat inflasi 0,07 persen mtm, melambat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,14 persen mtm. Secara umum, perlambatan inflasi inti dipengaruhi oleh pemulihan permintaan yang masih terbatas seiring dengan kebijakan pembatasan mobilitas untuk mengatasi peningkatan penyebaran varian delta Covid-19.

Berdasar komoditasnya, perlambatan inflasi inti terutama disumbang oleh deflasi komoditas emas perhiasan seiring penurunan harga emas global. Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 1,40 persen yoy, menurun dibandingkan dengan inflasi Juni 2021 sebesar 1,49 persen yoy.

“Inflasi inti yang tetap rendah tidak terlepas dari pengaruh permintaan domestik yang belum kuat, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi,” jelas Erwin.

|Baca juga: Bank Indonesia: Inflasi Inti Rendah, Dipengaruhi 3 Faktor

Kelompok volatile food mengalami inflasi 0,14 persen mtm pada Juli 2021, meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat deflasi 1,23 persen mtm. Perkembangan tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga komoditas hortikultura sejalan dengan berkurangnya pasokan pada awal periode masa tanam dan kendala cuaca di beberapa wilayah sentra produksi. Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food sebesar 2,97 persen yoy, meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,60 persen yoy.

Kelompok administered prices pada Juli 2021 mencatat inflasi sebesar 0,05 persen mtm, meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi 0,21 persen mtm. Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga rokok kretek filter seiring transmisi kenaikan cukai tembakau yang berlanjut. Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi sebesar 0,61 persen yoy, lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,49 persen yoy. Edi

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post PMI Manufaktur Turun, BKF: Indonesia Tak Sendirian
Next Post Pemerintah Jaga Daya Beli Melalui Bansos

Member Login

or