Bank Negara Malaysia dan Kemenkes Bertemu dengan Komunitas Medis Bahas Asuransi Kesehatan
1

Bank Negara Malaysia dan Kemenkes Bertemu dengan Komunitas Medis Bahas Asuransi Kesehatan

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Regulator Malaysia, Bank Negara Malaysia (BNM), dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan segera bertemu dengan komunitas medis negara tersebut. Pertemuan itu untuk membahas produk dasar asuransi kesehatan dan medis/takaful (MHIT) yang diusulkan pemerintah.

Mengutip Asia Insurance Review, Selasa, 28 Oktober 2025, menurut laporan media, pertemuan ini akan dilakukan secara virtual dan sesi tersebut akan diketuai bersama oleh penasihat teknis BNM, Jessica Chew Cheng Lian, dan Dr Yap Wei Aun, CEO Kantor Transformasi Kesehatan di Kementerian Kesehatan.

|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Salurkan 74% Dana Pemerintah hingga September 2025

|Baca juga: Melesat 13%, Bank Mandiri (BMRI) Bukukan DPK Rp1.884 Triliun di Kuartal III/2025

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari sesi pertemuan pertama yang diadakan pada 21 Mei 2025 yang memberikan gambaran umum tentang strategi dan inisiatif Reset, serta mencakup diskusi tentang praktik perusahaan asuransi kesehatan dan medis serta rumah sakit swasta dalam mengelola eskalasi biaya klaim.

Menurut survei nasional oleh CodeBlue terhadap lebih dari 850 spesialis yang berpraktik di rumah sakit swasta, 99 persen merasakan adanya campur tangan dari perusahaan asuransi dan operator takaful atau administrator pihak ketiga dalam pengambilan keputusan klinis mereka. Temuan tersebut dipublikasikan dalam laporan setebal 200 halaman pada Oktober 2025.

Dalam tanggapan awalnya terhadap laporan survei CodeBlue, Bank Negara Malaysia menyatakan, perusahaan asuransi, operator takaful (ITO), dan operator pihak ketiga tidak memiliki wewenang untuk ‘mengarahkan’ perawatan pasien dan ITO menilai klaim medis berdasarkan ‘protokol perawatan yang diterima’ dan ‘pedoman praktik klinis’.

Industri asuransi dan takaful, dalam tanggapan bersama terhadap laporan survei CodeBlue, menyatakan survei anonim CodeBlue menyoroti area-area di mana sektor asuransi dan layanan kesehatan dapat berkolaborasi lebih lanjut untuk meningkatkan pemberian layanan dan efisiensi bagi pemegang polis/sertifikat.

|Baca juga: Saingi Malaysia dan Singapura, Pemerintah Diminta Beri Stimulus untuk Perkuat Daya Saing Rumah Sakit RI

|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Catat Penyaluran Kredit Capai Rp1.764,32 Triliun di Kuartal III/2025

Pernyataan bersama tersebut menyatakan prioritas industri adalah memastikan semua klaim medis dikelola adil, transparan, dan efisien.

Perusahaan asuransi dan operator takaful bertanggung jawab untuk membayar semua klaim yang memenuhi syarat sekaligus menjaga kumpulan klaim medis kolektif untuk mempertahankan tingkat premi/kontribusi yang berkelanjutan bagi konsumen.

Pernyataan bersama tersebut menyatakan industri asuransi dan takaful akan terus terlibat secara konstruktif dengan semua pemangku kepentingan melalui pendekatan ‘seluruh negara’ untuk memperkuat ekosistem layanan kesehatan swasta Malaysia.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Rebound Bitcoin Belum Aman, Data Inflasi AS dan Perang Dagang Dapat Mengubah Arah Pasar
Next Post IHSG Masih Bertahan di Zona Merah

Member Login

or
403 Forbidden

403

Forbidden

Access to this resource on the server is denied!


Proudly powered by LiteSpeed Web Server

Please be advised that LiteSpeed Technologies Inc. is not a web hosting company and, as such, has no control over content found on this site.