Media Asuransi, JAKARTA – Saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) sejak awal 2025 hingga sampai saat ini telah mengalami lonjakan signifikan. Kenaikan tersebut menarik perhatian banyak investor di pasar modal, bahkan hingga masuk ke dalam radar pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tercatat saham Bank Permata mencapai posisi harga Rp5.950 atau naik 529,63 persen pada penutupan perdagangan saham Senin, 29 September 2025. Harga ini dinilai jauh lebih mahal dibandingkan dengan rata-rata 14,43 persen atau mencapai 63 kalinya di atas industri perbankan.
|Baca juga: BNI (BBNI) Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Optimalisasi Pemanfaatan Kecerdasan Buatan
|Baca juga: BTN (BBTN) Komitmen Perkuat Transformasi Talenta di Era Digital
Harga saham BNLI juga disebut masuk ke dalam kategori Unusual Market Activity (UMA) oleh BEI pada 25 Februari dan 23 September 2025. Bahkan saham ini ditutup masih dengan melonjak 500,53 persen di level Rp5.675 pada saham perdagangan Senin, 6 Oktober 2025.
Dalam Public Expose Insidentil, Chief of Treasury Permata Bank Suryadi Ong menjelaskan, saat ini perseroan belum memiliki Keputusan atau rencana resmi terkait pemecahan saham atau stock split.
“Untuk saat ini, perusahaan belum memiliki keputusan atau rencana yang resmi mengenai stock split,” ujar Suryadi, di Jakarta, Senin, 6 Oktober 2025.
|Baca juga: Resmi Berdiri, Bank Syariah Nasional Siap Jadi Motor Baru Keuangan Syariah Indonesia
|Baca juga: Waspada, PLN Peringatkan Penipuan Rekrutmen 2025!
Dirinya menambahkan semua aksi koperasi seperti stock split akan dipertimbangkan secara komprehensif dan apabila ada keputusan yang bersifat material, tentunya pihak Permata Bank bakal menyampaikan melalui jaringan yang resmi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News